Page 91 - MODUL 12 MIPA
P. 91
C. MENENTUKAN JARAK
Jarak antara Dua Titik
Menentukan jarak (d) dari titik A ke titik B:
A
- Hubungka titik A dan titik B dengan sebuah garis
- Jarak dari titik A ke titik B adalah panjang garis AB
d
B
Jarak Titik ke Garis
Menentukan jarak (d) dari titik A ke garis g:
A - Proyeksikan titik A ke gari g, misal hasil
proyeksinya adalah titik B.
- Jarak antara titik A dengan garis g adalah AB.
d
Konsep jarak dari titik ke garis juga bisa digunakan
untuk menentukan jarak dua garis sejajar, yakni
B dengan mengambil sembarang titik (misal titik P) dari
g garis yang satu, lalu diproyeksikan ke garis kedua
(misal, di titik Q), maka jarak kedua garis itu adalah
PQ.
Jarak Titik ke Bidang
A Menentukan jarak (d) dari titik A ke bidang α:
- Proyeksikan titik A ke bidang α, misal tembus di titik
B.
- Jarak dari A ke bidang α adalah AB.
B
Jarak Dua Garis Bersilangan d
Jarak (d) dari garis g ke garis h yang h d
bersilangan: d d
- Buatlah bidang α yang melalui salah satu
garis (misal gari g) yang sejajar dengan garis
lainnya.
- Proyeksikan garis h ke bidang α, hingga h'
diperoleh garis h’ (hasil proyeksi) g
- Jarak antara garis g dengan garis h adalah sama dengan jarak dari garis h’ ke garis h.
Dalam melakukan perhitungan jarak dan sudut, umunya akan menggunakan rumus bantu,
diantaranya: teorema phytagoras, aturan sinus, cosinus dan tangen pada segitiga siku-siku,
luas segitiga dan kesebangunan.
D. MENENUTKAN SUDUT
Sudut antara Dua Garis g' g
Misal gari g dan garis h tidak berpotongan, maka cara
menentukan sudut yang membentuk dari kedua garis h
tersebut adalah: θ
- Geser salah satu garis (garis g) hingga memotong
garis yang lainnya
Modul Matematika Wajib 12 | 81