Page 13 - GEOGRAFI MELLY HAMSAR
P. 13
BAB I
GEOGRAFI DAN ILMU SEJARAH
Materi mata kuliah “Geografi Sejarah”, secara umum tidak jauh berbeda
dengan substansi materi Geografi Kesejarahan, dalam kurun waktu terakhir
berubah nama dengan Geohistori, tetapi sebagian para pakar berpendapat,
bahwa dalam mengajarkan materi ini selalu menonjolkan persepsi mayoritas
aspek geografinya, sehingga perspektif aspek telaah sisi kesejarahannya
bersifat minoritas, langkah yang baik adalah diambil jalan tengahnya, paling
tidak adanya keseimbangan materi (balance of substance), tidak ada yang
ditonjolkan diantara kedua disiplin ilmu tersebut, dan tidak ada yang
dikurangi kadar substansi materinya. Namun perlu disadari bahwa geografi
sejarah (geohistori) adalah sub cabang dari geografi manusia, berarti masih
termasuk bagian ilmu geografi yang bersifat geografi budaya, walaupun
disatu sisi ilmu geografi menekankan pada geografi fisik.
Baik ilmu geografi maupun ilmu sejarah merupakan materi yang
dianggap penting (Importance substance), sehingga ditemukan konsep antara
disiplin ilmu geografi yang berhubungan aspek ilmu bumi dengan berbagai
cabang disiplin ilmu yang menyokongnya bisa dijembatani dengan konteks
posisi geografis atas aktivitas manusia dengan segala kebudayaan (culture)
dan Peradaban (civilization) dimasa lampau. Hubungan yang diharapkan
antara geografi dan aspek kesejarahan menjadikan sebuah “jembatan”
dengan konsep kesejarahan yang berorientasi pada kejadian masa lampau
atau masa yang telah silam dalam perisrtiwa yang terjadi pada kondisi atau
keadaan wilayah bumi tertentu saat itu.
Materi tulisan ini telah digarap bertahun-tahun, mengingat begitu
sedikit atau terbatasnya akan bahan dan sumber mengenai geografi sejarah
(geohistori), disadari mata kuliah ini bukanlah bersifat umum, tetapi hanya
dikonsumsi sebahagian kecil dari kalangan pendidikan sejarah dan geografi,
itupun terbatas pada mata kuliah geografi sejarah ataupun dengan istilah
[1]