Page 12 - Gajah Mada M.Surya Gemilang
P. 12
http://pustaka-indo.blogspot.com
Tuan ku Sri Kertawardhana dan Tuanku Mahapatih Amangku-
bhumi Arya Tadah, maka tidak ada alasan lagi bagi hamba
un tuk menolaknya. Baiklah Tuanku sekalian, hamba bersedia
memikul tugas dan tanggung jawab itu.”
Sri Ratu, Sri Kertawardhana, dan Mahapatih
Amangkubhumi Arya Tadah hampir berbareng mengangguk-
anggukkan kepala. Wajah mereka nampak sumringah,
gembira. Dengan kesediaan Gajah Mada menerima tugas
dan tanggung jawab sebagai mahapatih amangkubhumi,
maka dapat terjadi pergantian pejabat tanpa harus terjadi
kekosongan jabatan.
”Terima kasih atas kesediaanmu untuk menggantikan
Pamanda Arya Tadah yang sudah lanjut usia,” ja wab Sri Ratu.
Sri Ratu menghela napas lega. Sri Ratu gembira, karena
Arya Tadah sering sakit-sakitan karena faktor usianya. Sehari
masuk, sehari ti dak. Demikian selalu terjadi dalam sepekan.
Kondisi Arya Tadah itulah yang membuat Sri Ratu agak
khawatir, meskipun dapat memakluminya. Sri Ratu khawatir
bahwa dalam keadaan yang demikian, ada saja orang-
orang yang mengetahui kelemahan Kerajaan Majapahit
dan memanfaatkannya. Mereka dapat mempergunakan
kesempatan itu untuk mengadakan makar atau memberontak.
Apalagi jika Arya Tadah wafat semasih memegang ken dali
roda pemerintahan sebagai mahapatih amangkubhumi.
Kekosongan jabatan itu dapat pula menjadi bahan perebut-
an kekuasaan bagi para senapati yang merasa punya kekuatan
dan kemampuan. Apabila terjadi demikian, maka kekuatan
Majapahit akan terpecah-belah dari dalam. Akan terjadi saling
7