Page 40 - Gajah Mada M.Surya Gemilang
P. 40

http://pustaka-indo.blogspot.com


                 mereka mengira Sri Ratu adalah seorang ratu yang berjiwa
                 lembut dan penuh pengertian.
                   Mereka sama sekali tidak mengira bahwa Sri Ratu
                 akan  mempunyai    anggapan   bahwa   penunjukan   Rak-
                 ryan Nala sebagai senapati amancanegara adalah bentuk
                 upaya melemparkan tanggung jawab dari Gajah Mada atas
                 sumpahnya sendiri. Sumpah Amukti Palapa.
                   Sri Ratu bisa membedakan sikapnya, kapan ha rus bersikap
                 lembut dan kapan harus tegas berwibawa. Pada saat tidak
                 menjalankan tugas sebagai seorang Ratu, ia memang bisa
                 bersikap lembut. Namun jika sudah duduk di atas dampar
                 kencana, ia berubah sama sekali. Ia anggun berwibawa dan
                 mempunyai jiwa yang tatag. 36
                   Kewibawaan Sri Ratu itu seolah-olah mewakili kewibawaan
                 ayahandanya, Raden Wijaya, yang bisa berbuat sangat tegas
                 bila telah duduk di atas dampar ken cana  itu.
                                                   37
                   Namun pertanyaan Sri Ratu yang sangat tajam menyayat
                 bak sembilu sampai ke dasar hati itu, harus dijawabnya.
                 Karena itu, dengan mengatur kata-kata sebaik mungkin Gajah
                 Mada menghaturkan sem bah lalu menjawab.
                   ”Ampun Tuanku Sri Ratu. Hamba menyodorkan Adi Rak-
                 ryan Nala untuk membangun dan memperbaiki armada kapal
                 jung Kerajaan Majapahit, karena sebagai Mahapatih tentu
                 hamba tidak bisa setiap hari hanya berada di dermaga Ujung


                   36 teguh, mantap.
                   37 Singgasana, kursi kebesaran.






                                           35
   35   36   37   38   39   40