Page 12 - CIA RAHMAT HIDAYAT
P. 12
TIM lJYEINER
mi cara dipakai untuk menyingkirkan Bung Karno, namun semuanya g&
gal. Salah satu operasi rahasia (covert operation) terbesar CIA menyuplai
dana, senjata, da1 personel untuk pemberontakan PRRI,/Permesta di
Sumatera dan Sulawesi tahun 1957. Bung Karno menugaskan Achmad
Yani-salah seorang Pahlawan Revolusi-menumpas habis pemberontakan
itu. Penumpasan sukses dan CIA kembah gagal. Sebuah pesawat intai
CIA yang dlpiloti Allen Pope, ditembak jatuh TNI. Operasi rahasia ini
terbongkar, membuat malu ClA, dan memicu konflik di antara pemim'
pin AS pada awal 1960-an.
Direktur CIA Allen Dules kehabisan akal. Dubes AS di Jakarta,
Howard Jones meramalkan Indonesia akan jatuh ke tangan PKl-kesim'
pulan yang juga ditarik para peneliti top di AS. Presiden John F. Kennedy
berupaya mempengaruhi Bung Karno untuk keluar dari radar komunisme
internasional, antara lain dengan membantu Indonesia merebut kembali
Irian Barat dari tangan Belanda. Pengganti Kennedy, Presiden Lyndon
Johnson mengutus Ellsworth Bunker ke Jakarta bulan April 1965. Ia pun
menarik kesimpulan PKI akan segera menguasai negeri ini. Di tengah rasa
frustrasi itulah CIA mulai mempertimbangkan untuk melancarkan pem.
bunuhan politik terhadap Bung Karno-praktik yang kala itu dibenarkan
secara hukum. Namun, CLA tahu persis konsekuensinya akan sulit di'
tebak karena Bung Karno sangat populer di mata rakyat. Kalaupun CIA
mengatur Bung Karno "meninggal secara wajat", PKI diperkirakan berge'
rak cepat mengambil alih kekuasaan.
Akhirnya Bung Karno tersingkir dari kekuasaan menyusul pecahnya
peristiwa G30S (Gerakan 30 September) tahun 1965. Menurutpeneliti Cen-
ter for Defense Information (AS), David Johnson peristiwa itu merupakan
operasi CIA yang bertujuan menyelamatkan Indonesia dari komunisme.
Menurut Johnson peristiwa itu kesempatan untuk melenyapkan Bung
Karno dan PKI sekaligus. Siapa yang dialak CIA menjegal Bung Karno?
CIA telah lama diketahui mendekati berbagai kalangan untuk mencapai
tujuannya itu, termasuk sejumlah TNIAD. Namun, upaya itu gagal karena
TNIAD terbagi atas beberapa faksi yang bersaing. Apalagi sejumlah tokoh
teras TNIAD dikenal dekat dengan Bung Karno.
Lagi pula, dalam upaya menyeimbangkan kekuatan antara PKI dengan
TNIAD, Bung Karno berhasil membuat yang terakhir ini menjadi ke.
kuatan pohtlk yang independen dan anti-komunis. Maka satu'satunya