Page 14 - E-Modul NAPZA untuk GURU
P. 14
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri,
dan dapat menimbulkan ketergantungan (Bab 1 pasal 1 ayat 1 Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2009). Psikotropika
adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku (Bab 1
pasal 1 ayat 1 Undang-undang Republik Indonesia Nomor
5 tahun 1997). Zat adiktif ialah zat atau obat yang dapat
menyebabkan ketagihan (adiksi).
Narkoba atau NAPZA seringkali dianggap sebagai
barang haram yang sama sekali tidak berguna dan patut dihindari oleh masyarakat.
Padahal jika dicermati, terdapat banyak jenis narkotika, psikotropika, dan zat adiktif
yang memberi manfaat luar biasa di bidang kedokteran apabila digunakan dengan
benar. Misalnya obat bius yang diberikan pada seseorang yang hendak melakukan
operasi termasuk dalam kelompok narkotika.
Setelah mempelajari pengertian di atas, dapat dipahami bahwa sebenarnya
slogan “Basmi Narkoba” bukan berarti bahwa narkotika dan psikotropika harus
dibasmi seutuhnya karena faktanya zat tersebut juga dapat memberikan manfaat.
Lalu apa yang seharusnya dibasmi? Yakni penyalahgunaan narkoba yang merajalela
di masyarakat sehingga menimbulkan berbagai dampak negatif bagi diri sendiri
maupun lingkungannya.
B. PENGGOLONGAN NAPZA
Narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (NAPZA) kemudian dibagi menjadi
beberapa golongan sebagai berikut.
1. Narkotika
Narkotika memiliki daya adiksi (ketagihan), daya toleran (penyesuaian), dan
daya habitual (kebiasaan) yang sangat tinggi sehingga menyebabkan pemakainya
sulit untuk lepas dari konsumsi narkotika (Partodiharjo, 2012). Berdasarkan UU
Nomor 35 Tahun 2009, jenis narkotika dibagi dalam tiga kelompok antara lain
narkotika golongan I, II, dan III.
a) Golongan I, narkotika golongan ini dilarang digunakan untuk kepentingan pelayanan
kesehatan, namun dalam jumlah terbatas dapat digunakan untuk kepentingan
8