Page 18 - E-Modul NAPZA untuk GURU
P. 18

b) Golongan II, mempunyai potensi kuat dalam menyebabkan ketergantungan. Contoh:
                  amfetamin,     metamfetamin      (sabu),    metakualon,     amineptina,    metilfenidat,

                  sekobarbital, etilfenidat, etizolam, diclazepam, dan fenetilin.
               c)  Golongan  III,  mempunyai  potensi  sedang  dalam  menyebabkan  ketergantungan.
                  Psikotropika golongan III dapat digunakan untuk pengobatan tetapi harus dengan
                  resep  dokter.  Contoh:  amobarbital,  butalbital,  flunitrazepam,  glutetimida,  katina,

                  lumibal,  pentazosina,  pentobarbital,  magadon  (sering  disalahgunakan),  dan
                  sikolbarbital.
               d) Golongan  IV,  mempunyai  potensi  ringan  dalam  menyebabkan  ketergantungan,

                  dapat  digunakan  untuk  pengobatan  tetapi  harus  dengan  resep  dokter.  Contoh:
                  allobarbital,  amfepramona,  bromazepam,  diazepam,  fludiazepam,  fenobarbital,
                  halazepam,  nitrazepam,  pinazepam,  prazepam,  tetrazepam,  fenazepam,  vinilbital,
                  sedativa (obat penenang), dan hipnotika (obat tidur).


                            Simak video di bawah ini untuk menambah pengetahuan mu tentang
                                             “Efek Sabu pada Tubuh Manusia”
                                       https://www.youtube.com/watch?v=vQmlVS9sFwE



               3.  Zat  Adiktif Lainnya

                     Golongan  zat  adiktif  lainnya  adalah  zat-zat  selain  narkotika  dan  psikotropika
                 yang dapat menimbulkan ketergantungan. Contohnya:

               a) Rokok

                  Rokok dapat mendatangkan perasaan nikmat, segar, tenang, fit, hilang rasa malas,
                  dan  pikiran  terasa  jernih    bagi  pecandunya  (Partodiharjo,  2012).  Apabila  konsumsi
                  rokok dihentikan, akan timbul rasa tidak enak sehingga timbul dorongan untuk terus

                  merokok  dengan  tujuan  menghilangkan  perasaan  sakaw  tersebut.  Pecandu  rokok
                  merasakan  kenikmatan  karena  kandungan  nikotin  (zat  psikotropika)  yang
                  mendatangkan perasaan tenang, segar, dan fit.

               b) Kelompok alkohol dan minuman memabukkan serta menimbulkan ketagihan.
               c)  Thinner dan  zat-zat  lain  seperti  lem  kayu,  penghapus  cair,  aseton,  cat,  bensin  dll

                  yang apabila dihisap, dihirup, dan dicium dapat memabukkan (Partodiharjo, 2012).


                    Berdasarkan  efek  terhadap  sistem  saraf,  NAPZA  dikelompokkan  menjadi  tiga
               golongan, yaitu stimulan, depresan, dan halusinogen.
               a) Stimulan,  bekerja  dengan  memberikan  rangsangan  kepada  saraf  sehingga

                  menimbulkan efek lebih percaya diri dan meningkatkan gairah kerja. Contoh: kafein,
                  kokain, ganja, dan amfetamin. Zat amfetamin biasanya terdapat pada pil ekstasi.


                                                           12
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23