Page 17 - E-Modul NAPZA untuk GURU
P. 17
yang lebih kuat untuk kepentingan kedokteran. Contoh: morfin, heroin, kodein,
kokain.
1) Morfin digunakan dalam dunia kedokteran untuk menghilangkan rasa sakit atau
obat bius pada tindakan operasi.
2) Kodein digunakan sebagai obat penghilang batuk.
3) Heroin tidak digunakan dalam pengobatan karena daya adiktifnya sangat besar.
Heroin diberi nama putaw dalam perdagangan gelap dengan bentuk yang
menyerupai tepung terigu.
c) Sintetis yaitu jenis zat yang dikembangkan untuk keperluan medis yang juga untuk
menghilangkan rasa sakit. Contoh: petidin, metadon, dipipanon,
dekstropropokasifen. Selain untuk obat bius, narkotika sintetis biasanya diberikan
oleh dokter kepada penyalahguna narkotika untuk menghentikan kebiasaan yang
tidak kuat melawan sakaw. Konsumsi narkotika ini selanjutnya dikurangi sedikit demi
sedikit sampai akhirnya berhenti total (Partodiharjo, 2012).
2. Psikotropika
Psikotropika dapat menurunkan kinerja otak atau merangsang susunan saraf
pusat sehingga akan menimbulkan kelainan perilaku yang disertai timbulnya
halusinasi, ilusi, gangguan cara berpikir, dan mengakibatkan ketergantungan.
Psikotropika yang digunakan secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan
kesehatan bagi penggunanya hingga berujung pada kematian. Terdapat berbagai
macam psikotropika yang digolongkan menjadi empat golongan berdasarkan
potensinya dalam mengakibatkan sindrom ketergantungan. Keempat golongan
psikotropika tersebut antara lain:
a) Golongan I, mempunyaki potensi yang sangat kuat dalam menyebabkan
ketergantungan dan hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan,
sehingga dinyatakan sebagai barang terlarang. Contoh: ekstasi, LSD (Lysergic Acid
Diethylamid), dan DOM.
(a) (b)
Gambar 5 (a) Ekstasi (Sumber: health.detik.com) dan
(b) Metamfetamin (Sumber: alomedika.com)
11