Page 164 - LAYOUT_KUMPULAN_CERPEN_160222_Neat
P. 164

memeriksa, semua bisa diungkapkan. Mengapa harus lari kalau
          tidak ada yang terjadi?


                                           * * *

                 “Papaaa..,” Nirmala menarik ujung kemeja Hendra.
          Belakangan ini, papanya selalu lembur. Sudah selesai audit tapi

          masih saja sibuk.

                 “Sebentar ya, sayang, Papa masih ada pekerjaan.”


                 Tapi, Nirmala menolak diabaikan. “Pi ku angen sama papa.”

                 “Mala,” panggil Natalia. “Jangan ganggu Papa dulu, ya.

          Papa masih sibuk. Main sama mama aja, yuk?”

                 “Ah, kalo Mala dah becal ngga mau jadi oditol! Ngga bica
          main!” ujar Nirmala dengan gaya bicara anak-anak.


                 Nirmala  sepertinya sudah  diberitahu  orangtuanya
          tentang pekerjaan mereka. Melihat Hendra sering lembur untuk
          mengaudit sesuatu membuat Nirmala sebal sendiri.


                 Mendengar hal itu, Hendra mengalah. Sebenarnya
          pekerjaannya sudah selesai. Namun di samping pekerjaan
          pokoknya di kantor, saat ini Hendra menugaskan dirinya untuk

          menggali lebih dalam akan kasus Anton.









          152   Kumpulan Cerpen “Aku dan BPK”
   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169