Page 40 - LAYOUT_KUMPULAN_CERPEN_160222_Neat
P. 40
“Ibu dengar omonganku. Ada air mata menetes keluar,”
katanya kepada tiga saudaranya. “Bapak di rumah sama
siapa Mas?” tanyanya. “Sama anak-anakku,” kata Erfian. “Terus
bagaimana malam ini Mas? Ibu harus ada yang nunggu. Biar
mulai malam ini aku yang nunggu ya,” kata Ekky.
“Kamu capek, Ki. Kamu pulang dulu aja. Ketemu anak
istrimu, istirahat. Ibu di ICU tidak boleh ditunggu di dalam. Kalau
mau nunggu, harus tidur di luar. Nanti biar aku yang nunggu.
Kamu besok aja kalau mau gantian,” kata Erfian. “Oya, jangan
lupa kamu telepon Bapak. Kasih tahu kalau kamu sudah sampai,
trus kasih tahu juga kondisi ibu seperti yang kamu bilang tadi.”
“Baik mas, kata Ekky.” Setelah bersalaman dengan tiga
saudaranya, Ekky mencari ojek untuk pulang ke rumahnya di
Perumahan Kendal Permai.
Istri dan anaknya, Alfa, tentu sangat girang karena dia
pulang. Waktu dua bulan tentu terasa sangat lama bagi mereka.
Komunikasi hanya melalui telepon dan sekali-kali melalui video
call tidak mampu memuaskan dahaga kerinduan. Alfa, putranya
yang berusia 4 tahun, telah mulai masuk ke sekolah PAUD.
Malam itu Alfa tidak segera mau tidur. Dia mengajak ayahnya
bermain. Mulai dari bermain tebak-tebakan gambar, bermain
menyebutkan nama-nama binatang, sampai bermain karambol.
“Alfa, ayah kan capek. Ini juga sudah malam.
28 Kumpulan Cerpen “Aku dan BPK”