Page 94 - LAYOUT_KUMPULAN_CERPEN_160222_Neat
P. 94
Pak Asep mengangguk dan melangkah ke luar ruangan.
“Mas Arya…,” sapa Raina kepada sosok laki-laki yang berdiri
di sampingnya. Arya berdiri menatap jauh ke jalanan yang
dipadati kendaraan.
“Belum selesai juga laporanmu, Ra?” tanya Arya
“Belum Mas, tadi masih harus menjelaskan beberapa hal ke
Pak Rudy,” ujar Raina.
“Semangat Ra, masih banyak?” kata Arya bertanya.
“Lumayan sih, masih melihat lagi apa bisa kita masuk dari
sisi perencanaan. Aku harus cari pengaturannya,” ujar Raina.
“Case-nya memang unik, dari awal dulu kamu tahu kan
kenapa Program Pemeriksaan kita mengarah ke sana, kita pengin
ada perbaikan di governance,” Terang ujar Arya mengingatkan
Raina.
“Iya, aku paham, tapi mereka ini berbeda sekali. Perusahaan
sebesar itu tapi bisnisnya…aduhh, pantesan kurang bisa bersaing
dengan perusahaan sejenis. Lihat, banyak sekali terobosan
yang bisa mereka lakukan, but why,” Raina menjawab sambil
menggelengkan kepala tak percaya.
“Itu, tugasmu, ingat buat apa kamu di sini…” kata Arya
“Kadang aku masih bertanya sih, apa sudah cukup yang aku
lakukan, rasanya kadang lelah,” jawaban Raina terdengar lirih.
82 Kumpulan Cerpen “Aku dan BPK”