Page 95 - LAYOUT_KUMPULAN_CERPEN_160222_Neat
P. 95
“Di sana Ra, di gedung tepat di depan kita, beberapa
laporan mengatakan ada begitu banyak transaksi jual beli
kebijakan bernilai ratusan juta, bahkan miliaran. Tugas kita
di sini memeriksa itu.” Arya berbicara sambil mengarahkan
pandangannya ke gedung megah di depan kantor mereka.
“Di depan sana, harapan masyarakat bergantung kepada
mereka yang duduk di sana. Tugasmu, Ra, untuk memastikan
terwujudnya harapan masyarakat itu,” kata Arya.
“Tidak bisakah kita hanya menjalani hari seperti yang
lainnya?” ujar Raina.
Arya tersenyum. Senyum yang selalu membuat Raina
terpesona.
“Negeri kita butuh orang-orang seperti kita, Ra. Mungkin
terlintas dalam pikiranmu untuk pindah dari pekerjaan ini,
memperoleh gaji dan fasilitas yang lebih baik lagi. Tapi coba
tanya lagi pada hatimu, setelah sekian tahun bekerja di sini
dan melihat kondisi seperti ini, kamu masih mau berpaling dari
tugasmu? Tugas yang memanggil nuranimu?” tutur Arya.
“Mulai deh orasi lagi, turun gih ke jalan sana,” ujar Raina
agak kesal sambil menunjuk ke arah jalan tempat biasa para
pendemo berorasi.
“Bukan begitu, banyak orang di kantor ini sepertimu, Ra.
Orang-orang yang kompeten, pasti banyak sekali perusahaan
Kumpulan Cerpen “Aku dan BPK” 83