Page 97 - LAYOUT_KUMPULAN_CERPEN_160222_Neat
P. 97
Denting sendok dan cangkir terdengar saat Pak Asep
menyeduh kopi itu.
Sejenak aroma kopi menguar harum memenuhi ruangan.
Pak Asep membawakan kopi latte kesukaan Raina.
“Silakan, Mbak,” kata Pak Asep menyodorkan kopi.
“Kok cuma satu Pak, buat Pak Arya juga dong, kopi hitam
dengan dua sendok gula,” kata Raina.
“Tapi kan Pak Arya sudah nggak ngopi, Mbak,” jawab Pak
Asep.
“Bikinin aja Pak, gulanya dua sendok ya Pak. Taruh aja nanti
di atas meja,” ujar Raina.
Pak Asep memandang sejenak ke Raina, lalu segera kembali
ke ujung ruangan, menyiapkan secangkir kopi hitam dengan
dua sendok gula sesuai pesanan Raina, lalu meletakkannya di
atas meja Raina.
***
Malam semakin larut, kerlip lampu mobil masih mengular
di jalan protokol di depan gedung kantornya. Raina kembali
menyesap kopinya dalam-dalam, dia masih berdiri di sana,
memikirkan kemungkinan-kemungkinan kesimpulan yang akan
diambil dalam penyusunan laporannya.
Kumpulan Cerpen “Aku dan BPK” 85