Page 101 - LAYOUT_KUMPULAN_CERPEN_160222_Neat
P. 101
Terdengar suara langkah masuk ke ruangan, membuat
Raina menoleh, ternyata Pak Asep yang berdiri di depan pintu.
“Mbak Raina belum pulang?” tanya Pak Asep.
“Bentar lagi Pak. Boleh minta tolong dibikinin kopi ya Pak.
Biasa ya, Pak,” pinta Raina ke Pak Asep.
“Iya Mbak, satu latte dan satu kopi hitam dengan dua
sendok gula,” sahut Pak Asep.
“Iyes, bener. Makasih ya, Pak,” kata Raina sumringah.
Pak Asep segera pergi menuju sudut ruangan untuk
menyeduh kopi.
Raina kembali melihat ke luar jendela. Kali ini dia mengamati
jalanan protokol ibu kota yang masih dipenuhi dengan kerlip
lampu kendaraan yang mengular dari ujung ke ujung.
“Aku ingin cuti, Mas,” kata Raina sejurus kemudian.
“Istirahat sejenak akan bagus untukmu. Kamu mau
kemana?” tanya Arya.
“Entahlah, aku belum memutuskan,” jawab Raina sambil
menggelengkan kepala.
Terdengar langkah kaki mendekat. Pak Asep hendak
meletakkan cangkir kopi itu di atas meja Raina.
“Bawa sini aja, Pak,” kata Raina
Kumpulan Cerpen “Aku dan BPK” 89