Page 35 - KONSEP DAN FENOMENA KUANTUM SMA/MA KELAS XII
P. 35

E.  SIFAT GELOMBANG DARI PARTIKEL


           A. EFEK FOTOLISTRIK
                    Pada pembahasan efek fotolistrik kita sudah memahami bahwa
             cahaya berlaku sebagai partikel. Hal ini juga diperkuat dengan hasil pada
           1. Cahaya
             efek Compton. Pada kedua gejala tersebut cahaya tidak lagi dipandang
                  Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa lepas dari cahaya.
             sebagai gelombang seperti halnya pada peristiwa difraksi dan interferensi.
           Cahaya matahari menjadi sumber utama kehidupan. Cahaya matahari
             Apa artinya ini? Cahaya yang semula dipahami sebagai gelombang ternyata
           menyebakan siang hari menjadi terang. Cahaya matahari juga digunakan
             juga bersifatsebagaipartikel.
           untuk mengeringkan pakaian, hasil pertanian dan perikanan. Selain cahaya
                    Pemahaman yang baru ini kemudian dapat menimbulkan pertanyaan
           matahari kita juga ketahui cahaya berasal dari lilin. lampu pijar, lampu
             sebaliknya. Apakah partikel juga bisa bersifat sebagai gelombang? Jawaban
           tabung (lampu TL), LED, laser dan lainnya.
             atas pertanyaan ini diberikan oleh Louis de Broglie. Pada tahun 1923 de
             Broglie menyatakan postulatnya:
                  Salah satu sifat cahaya yang sudah kita kenal adalah bahwa cahaya
             •
                  partikel juga bersifatsebagaigelombang
           merambat lurus. Cahaya juga dapat dipantulkan. Berdasarkan gejala ini
             •
                  persamaan yang menunjukan aspek partikel dari
                                                                                               juga
                                                                               gelombang
           Newton menyatakan bahwa cahaya adalah partikel. Apakah pandangan ini
                  akan memberikan aspek gelombang dari partikel
           dapat diterima?
                  Lintasan cahaya yang lurus teramati di suatu medium. Namun ketika
                    Pada pembahasan efek Compton, kita sudah mendapatkan
           cahaya masuk ke medium yang lain, lintasannya akan berbelok tidak lagi
             persamaan (3.4) sebagaiberikut:
           seperti arah semula. Saat memasuki medium yang berbeda cahaya
           dibiaskan. Demikian pula ketika cahaya melewati celah sempit yang
            p = h / 
           seorde dengan panjang gelombangnya, cahaya tersebut akan mengalami
                                        (5.1)
           difraksi. Cahaya juga dapat berinterferensi, saling berpadu. Gejala difraksi
            Persamaan  (5.1)  ini  menyatakan  bahwa  cahaya  dengan  panjang
           dan interferensi ini akan menghasilkan pola gelap terang. Apakah kita
           pernah membayangkan bagaimana mungkin cahaya yang berpadu
            gelombang 
                           , berlaku sebagai partikel dengan momentum p.
           menjadikan suatu tempat gelap. Kalau kita menggunakan teori Newton
            Bagaimana   dengan   benda   yang   bergerak.   Sebuah   benda   atau
           bahwa cahaya adalah partkel, maka kita akan berpandangan bahwa
           perpaduan cahaya akan menyebabkan suatu tempat menjadi lebih terang.
            partikel dengan  massa  m  yang  bergerak  dengan  kecepatan  v,  mempuyai
           Gejala ini memang jadi membingungkan kita. Karena gejala semacam ini,
            momentum
           Huygen menyampaikan pendapatnya tentang cahaya yang
            sebesar


            p = m v                      (5.2)



            Sesuai  postulat  de  Broglie,  berarti  partikel  tersebut  berlaku  sebagai
            gelombang dengan panjang gelombang berdasar persamaan (5.1) yaitu
            menjadi

            l = h / p                   (5.3)

            Atau
            l = h / m v                 (5.4)
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40