Page 129 - MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN INOVATIF KIMIA
P. 129
Modul: Model dan Metode Pembelajaran Inobatif Kimia P a g e | 120
Ide dibalik lahirnya teknik ini adalah seperti halnya puzzle yang
terdiri dari bagian-bagiannya, dimaknai bahwa seperti halnya siswa juga
terdiri dari bagian-bagian penting. Bagian-bagian penting itu akan menjadi
bermakna jika tergabung menjadi satu seperti halnya puzzle. Hal tersebut
dapat disimpulkan bahwa jika masing-masing bagian dari siswa itu penting,
maka masing-masing siswa juga penting. Teknik Jigsaw dapat digunakan
untuk mengatasi materi dengan topik yang padat, yang tidak terkait satu
sama lain. Oleh karena itu, guru membagi topik menjadi sub topik yang
mudah untuk dipelajari oleh siswa dan menciptakan susasan kelas yang
menarik (Aronson & Patnoe, 2011).
Secara historis, perkembangan model kooperatif jigsaw dimulai dari
Jigsaw I yang ditemukan oleh Aronson pada tahun 1971. Teknik ini fokus
pada pembagian dua kelompok utama yaitu kelompok ahli dan kelompok asal
dengan pembagian materi oleh guru. Selanjutnya Jigsaw II dikembangkan
oleh Robert Slavin pada tahun 1986, sintaks pembelajarannya sama dengan
Aronson, yang berbeda hanya pada penilaian skor akhir yang
menggabungkan antara skor individu dan skor kelompok. Tujuan
pembelajarannya lebih memfokuskan pada konsep daripada keterampilan.
Modifikasi Jigsaw II yaitu Jigsaw III, yang dikembangkan oleh Gonzales
dan Guerreo pada tahun 1983 ditujukan untuk meningkatkan interaksi
diantara siswa dan menambahkan tes review untuk proses pembelajaran
kooperatif. Akhirnya, Jigsaw IV, dikembangkan oleh Holiday pada tahun
Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Tadulako 2021