Page 190 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 190

pihak asing untuk mengeruk kekayaan tanah Papua dan memiskinkan masyarakat

                        Papua.  Mabel  juga  kerap  mengkritisi  para  politisi  yang  sok  berjuang  untuk
                        memajukan  Papua  namun  sebenarnya  hanya  memperkaya  diri  bersama

                        golongannya  tanpa  niat  murni  untuk  mensejahterakan  masyarakat  Papua

                        sebagaimana pada teks:
                              “Orang-orang itu sadarkah tidak? Justru mereka yang bikin rakyat  kecil
                             makin tertindas. Janji-janji saja. Omong kosong. Cih! Kalau benar mereka
                             mau bantu kenapa harus ada imbalannya? Kenapa pula harus tunggu sampai
                             pilkada selesai? Memangnnya mereka pikir perut ini bisa kenyang kalau diisi
                             angin? (Thayf, 2009, hlm. 182).

                             Ironi dramatis novel Tanah Tabu tercermin pada pengisahan tentang Mabel
                        yang  kritis,  idealis,  tabah,  kuat,  dan  seorang  perempuan  yang  melalui  suaranya

                        selalu untuk memperjuangkan masyarakat Dani di Papua.  Namun, Mabel mendapat
                        penentangan dari sesama orang Papua, yaitu dari Tuan Gerson dan Mama Mote

                        dengan menjerumuskannya sebagai bahan fitnah mereka seperti pada teks
                             Tak dapat dipungkiri hari ini adalah hari terberat bagi kami semua, terutama
                             Mabel dan Mace. Kenapa kubilang Mace? Sebab tak hanya harus mengalami
                             kejadian tadi, ia pun dipaksa menghadapi ketakutannya sendiri pada lelaki
                             yang membawa senjata (Thayf, 2009, 223)

                        Mabel dicitrakan oleh mereka sebagai bagian dari anggota pemberontak di Papua.

                        Tuan Gerson adalah calon gubernur yang tidak suka dengan setiap kritikan Mabel,
                        sementara  Mama  Mote  adalah  orang  yang  bermuka  dua  dan  kerap  mengambil

                        keuntungan  dari  situasi  apapun.  Misalnya  menjadi  tangan  kanan  Tuan  Gerson

                        dalam  upaya  membantunya  menjerumuskan  Mabel  ke  dalam  sebuah  kesulitan
                        besar.  Ironi  dramatis  lainnya  yakni,  Mabel  dan  masyarakat  suku  Dani  merasa

                        kecewa atas pemerintah dan pihak Asing yang telah mengeruk kekayaan Papua
                        namun  hasilnya  tidak  pernah  membuat  kehidupan  masyarakat  Papua  menjadi

                        sejahtera.













                                                                                                    184
   185   186   187   188   189   190   191   192   193   194   195