Page 185 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 185
dirinya. Penagalaman yang dialami oleh Mabel dan Mace tentang tindak kekerasan
dari suami mereka, maka ini termasuk dalam kajian kritik sastra ideologis
(Djajanegara, 2013)
Leksi adalah anak yang lebih banyak didukung oleh struktur superego dalam
kepribadiannya. Namun ada kalanya Leksi juga dikuasai struktur id ketika dirinya
merasa terjepit dalam situasi tak mengenakkan jika ada yang membicarakan tentang
bapaknya. “Bapakmu sudah mati, Leksi. Jangan diingat-ingat atau disebut-sebut
lagi!” Perkataan tegas Mace pada suatu malam yang dingin terus terngiang di
telingaku. Aku tidak tahu kalau itulah yang namanya rindu (2009, hlm. 27).
Sehingga dalam dirinya tumbuh bibit rasa tak suka terhadap bapak yang belum
pernah dilihatnya. Sementara belum saatnya Leksi ikut membenci ayahnya karena
belum pernah bertemu. Meskipun demikian, jauh di lubuk hati Leksi sangat
merindukan sosok bapak yang belum dilihatnya itu. Dalam hal ini, struktur
superego Leksi, terkadang bertentangan dengan hati nurani Mace.
Mace, Pum, dan Kwee juga adalah anggota keluarga yang dapat dipercaya
dan mengerti terhadap diri Leksi. Mereka selalu mendukung Leksi untuk menjadi
anak yang pintar dan cerdas. Mereka menaruh harapan besar pada diri Leksi agar
bisa menjadi orang yang sukses dan berguna setelah menjadi dewasa. Maka dari
itu, Mabel dan Mace sangat mengutamakan pendidikan Leksi setinggi-tingginya,
supaya nasib Leksi tidak seperti mereka yang lemah dan kerapkali tertindas
dikarenakan tak berpendidikan sebagaimana diutarakan Mace pada Leksi yang
tedapat pada teks:
“Sudahlah, Leksi. Pokonya kau harus bersekolah. Tidak boleh tidak.” Mace
mendorong punggungku hingga membuatku berdiri dari pangkuannya. …
Lalu dia mulai berbicara sendiri, sambil kembali menaruh sisir dan bedak di
dalam kamar, tentang betapa tidak inginnya ia melihatku menjalani nasib
yang serupa dirinya, apalagi lebih buruk. Sebaliknya, betapa bangganya ia
kelak jika aku bisa bersekolah sampai SMA… (Thayf, 2009, hlm. 19).
Mabel adalah nenek yang sangat dikagumi Leksi. Bagi Leksi, Mabel adalah
segalanya. Mabel menjadi pelindung, penjaga, dan penyemangat hidup Leksi.
Mabel sangat menyayangi Leksi dan Mace, namun Mabel jadi membenci Johanis
179