Page 184 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 184
… Nasihat Mace dan Mabel tentang betapa kita harus berhati-hati pada
orang yang tidak dikenal, apalagi pendatang, membuatku tidak beranjak dari
depan pintu. Hanya kusisakan sedikit celah untuk mengintip ke luar dan
berujar dingin. “Bapak tidak ada. Tidak ada siapa-siapa di rumah.” (Thayf,
2009, hal. 29).
Leksi bisa berhati-hati terhadap tamu yang belum dikenalnya. Namun, Leksi yang
masih lugu dan berjiwa bebas, sekali waktu suka melakukan hal yang menantang
namun terlarang. Hal ini sebagai bagian struktur id Leksi. “Jangan suka menguping
pembicaraan orang dewasa Leksi! Tidak baik. Kau juga bisa kena marah atau
pukul mereka kalau ketahuan,” tegur Mace… (2009, hlm. 34).
Struktur superego Leksi salah satunya adalah anak yang bersahabat dengan
siapa saja dan memiliki tingkat empati yang tinggi. Misalnya ketika Leksi
mendengar teriakan Mama Helda yang sudah memanggil-manggil Yosi untuk
pulang, dan Yosi reflek dengan senyuman mengucapkan kata perpisahan pada
Leksi. Namun sesungguhnya Leksi tahu hal yang sebenarnya bahwa hati Yosi sedih
karena permainan mengasyikkan di antara mereka belum tuntas. Superego Leksi
pun tumbuh bersama kecerdasan emosionalnya. Leksi berkaca dari pengalaman
sahabatnya yang kerap diperlakukan semena-mena oleh ibunya. Leksi dengan
kebesaran hatinya selalu berupaya mengerti setiap kesulitan yang dihadapi Yosi.
Namun Struktur id Leksi bisa muncul juga ketika tak terima ibunya melarang Leksi
menemui Yosi dalam kondisi belum pulih dari sakitnya.
Dengan superego-nya pula Leksi mengagumi sosok Mabel, neneknya adalah
panutan bagi dirinya. Dalam pandangan Leksi, Mabel adalah perempuan tua yang
cerdas, bijak, penyayang, jujur, mandiri, keras, tegar, rela berkorban, memiliki
prinsip, tegas, dan pemberani. Meskipun Leksi merupakan gambaran di antara
nenek dan ayahnya, namun bagi Leksi menganggap hanya neneknya sosok yang
paling pantas untuk dikagumi dalam hidupnya. Sebagai anak perempuan yang
masih berusia 7 tahun, tanpa disadari dirinya telah mendapat pengaruh faham
feminis dari nenek dan ibunya. Leksi mendapat pengetahuan tentang kesetaraan
gender, diskriminasi gender, maupun kekerasan gender pada perempuan yang tanpa
disengajanya karena selalu menguping obrolan dan nasihat-nasihat dari Mabel pada
178