Page 191 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 191

Ulasan:

                        Leksi ditampilkan oleh Anindita S. Thayf sebagai gadis kecil berusia 7 tahun dari
                        masyarakat suku Dani di Papua. Leksi digambarkan sebagai seorang feminis kecil

                        yang sudah banyak mengerti tentang kisah masa lalu neneknya, Mabel dan Mace,

                        ibunya. Mabel dan Mace tanpa disadari kerap menanamkan pendidikan feminis
                        kepada  Leksi  melalui  cerita  masa  lalu  mereka.  Namun,  Mabel  dan  Mace  juga

                        menyemangati Leksi untuk menjadi perempuan yang cerdas dengan cara harus giat
                        bersekolah. Nasihat-nasihat dari nenek dan ibunya itu mengena di diri Leksi. Di

                        usianya yang masih belia Leksi merupkan gadis kecil yang cerdas, kritis, mandiri,

                        humanis, dan peka terhadap lingkungannya. Misalnya pada masalah Yosi, tetangga
                        sekaligus teman bermainnya, Leksi dengan diam-diam kerapkali mengkhawatirkan

                        nasib temannya itu. Yosi yang sudah berusia 12 tahun belum juga disekolahkan
                        oleh orang tuanya karena Yosi selalu dibebani mengurusi kelima adiknya. Oleh

                        karena itu, Leksi yang baru duduk di kelas satu sekolah dasar, dirinya merasa lebih
                        berwawasan dibandingkan Yosi. Leksi juga sosok gadis kecil yang mandiri karena

                        sudah lama dalam kehidupan Mabel dan Mace yang tanpa kehadiran laki-laki.

                             Perawakan  Leksi  mungil  dan  kurus.  Gadis  kecil  ini  selalu  menebar
                        senyumnya yang menawan ke setiap orang dengan lesung pipit menghias di kedua

                        pipinya. Rambutnya yang kriting lada kerap dikuncir atau sekali-kali dikepang oleh
                        ibunya, semakin menambah cirikhas fisiknya yang unik dan menarik. Tubuh Leksi

                        yang kecil dan mungil ketika melangkah tampak lincah dan atraktif.

                             Leksi  adalah  sosok  gadis  kecil  namun  tingkat  pemikirannya  melampaui
                        usianya. Leksi sangat kritis terutama ketika berbicara dengan nenek dan ibunya.

                        Mabel dan Mace juga selalu menanamkan pengetahuan moral yang baik terhadap
                        Leksi. Leksi yang serba ingin tahu dan memiliki kepedulian tinggi pada kesulitan

                        orang  lain  adalah  gambaran  dari  kecerdasan  emosi  dan  intelegensinya  (Thayf,

                        2009).
                             Tokoh Mabel dalam novel Tanah Tabu karya Anindita S. Thayf adalah tokoh

                        utama  kedua  yang  cukup  sentral  setelah  Leksi.  Tokoh  perempuan  tua  yang
                        memberikan pengaruh feminisme cukup besar terhadap semua tokoh perempuan







                                                                                                    185
   186   187   188   189   190   191   192   193   194   195   196