Page 14 - BMH JATIM-MAJALAH MULIA EDISI JANUARI 2024
P. 14
JENDELA UTAMA
jatah gandum (qamh) dari tanah
wakaf di alFayyum. Itulah sebab
nya madrasah itu dikenal dengan
nama alQamhiyah.
Di masa alMaqrizi (845 H), Ma
drasah alQamhiyah masih ber
tahan. Ia menyampaikan, “Ba
ngunanbangunan yang berada di
sekeliling madrasah telah roboh.
Kalau sekiranya bukan karena apa
yang diperoleh para fuqaha, nis
caya madrasah itu sudah musnah.”
(al-Khithath, 2/364).
Kebutuhan Musafir
Adalah Ibnu Bathuthah seorang
pengelana Muslim yang melakukan
tiap mazhab. Sedangkan dalam pengembaraan di berbagai pen
madrasah itu diajarkan empat juru dunia. Dia bukanlah seorang
mazhab. pedagang kaya yang memiliki ba
Semua guru dan muridmurid nyak harta.
nya ditanggung dan tetap mem Namun ia tetap bisa berkelil
peroleh jatah makanan layak dan ing dunia Islam, selalu ada yang
bergizi. menyambut, menampung (untuk
Madrasah itu memiliki gudang tinggal), dan selalu mendapatkan
penyimpanan makanan. Di da makanan layak dan bergizi. Salah
lamnya ada segala hal yang di satu pihak yang menyediakan
butuhkan untuk dimasak. Ada pula penginapan, makanan, dan tempat
gudang lainnya yang menyim pan berteduh bagi Ibnu Bathuthah ada
berbagai macam minuman dan lah madrasah serta zawiyah kaum
obatobatan. (Tarikh Mukhtashar sufi.
ad-Duwal, 1/150). Bukan hanya sebagai bentuk
penghormatan bagi mereka yang
Logistik dari Hasil Wakaf memang membutuhkan bantuan,
Panglima Shalahuddin al namun memang itulah bagian dari
Ayyu bi mewakafkan berbagai fungsi madrasah kala itu. (Asanid
ba ngunan untuk keperluan para Mishriyin, hal 36, 37).
fuqaha dan para penuntut ilmu. Catatan sejarah jelas menunjuk
Untuk keperluan Madrasah alQa kan bahwa madrasah memiliki per
mhiyah, ia wakafkan qaishariyah an dalam ketahanan pangan. Tidak
(bangunan yang terdiri dari ba hanya bagi para guru dan penuntut
nyak toko) alWarraqin. ilmu, namun juga bagi masyarakat
Tiap bulannya, para fuqaha luas yang memang membutuhkan
dan penuntut ilmu memperoleh bantuan.*
10 MULIA | Jumadil Akhir 1445/Januari 2024