Page 180 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 180

313
              keluhan terkait IBS ini.  SBS dapat memiliki implikasi serius yang
              lebih luas: berkurangnya produktivitas (banyak penderita melaporkan
              bahwa tingkat produktivitas mereka telah berkurang hingga 20%),
              peningkatan pergantian staf sehingga pekerja secara teratur berganti
              pekerjaan. Pekerja kehilangan kesempatan mendedikasikan karier me-
              reka di satu kantor. Sangat mungkin bahwa kondisi kantor perlahan
              mulai memengaruhi keputusan pekerja. 314
                  SBS adalah spektrum kompleks dari keluhan kesehatan yang bu-
              ruk.  Keluhan ini termasuk sakit kepala, iritasi mata, hidung, dan
                  315
              tenggorokan, kelesuan, ketidakmampuan berkonsentrasi, bau yang ti-
              dak menyenangkan, dan lebih jarang mual, pusing, sesak dada, dan
              lain-lain. Dalam sebuah riset ditemukan bahwa keluhan selalu dilapor-
              kan oleh penghuni bangunan apa pun jika kuesioner diberikan yang
              meminta responden untuk mengingat gejala subjektif apa pun yang
              mereka pernah alami dalam dua minggu terakhir atau atau selama
              periode waktu tertentu. Faktor-faktor berikut, sering dalam kombina-
              si, terlihat berkontribusi pada SBS, seperti pasokan udara luar yang ti-
              dak memadai, distribusi ventilasi atau efektivitas yang tidak memadai,
              adanya sumber kontaminan sementara atau jangka panjang, seperti
              asap tembakau, perekat, bahan komposit seperti chipboard, dan per-
              tumbuhan mikroorganisme dalam peralatan HVAC atau pada karpet
              atau perabotan lainnya. 
                  Tidak ada penyebab yang pasti, tetapi sejumlah faktor fisik yang
              saling terkait menjadi sebab musabab SBS: sistem pemanas dan ven-
              tilasi, suhu, polutan udara dalam ruangan, kebisingan, pencahayaan,
              faktor higrotermal, dan faktor psikologis.  Kebisingan dapat memain-
                                                 316
              313  P. S. Burge, “Sick Building Syndrome,” Occupational and Environmental Med-
                icine  61, (2004): 185–190. Doi:  10.1136/oem.2003.008813. Lihat juga (1) S.
                Burge dkk., “Sick Building Syndrome: A Study of 4373 Office Workers,” The An- Buku ini tidak diperjualbelikan.
                nals of Occupational Hygiene 31, no. 4A (1987): 493–504. Doi: 10.1093/annhy-
                g/31.4a.493
              314   J. W. Rostron, “Sick Building Syndrome: A Review of Causes, Consequences and
                Remedies,” Journal of Retail & Leisure Property 7, (2008): 291–303. Doi: 10.1057/
                RLP.2008.20
              315   P.K. Nag, “Sick Building Syndrome,” 55–103.
              316   J. W. Rostron, “Sick Building Syndrome,” 291–303.


                                                         Healthy Home  161
   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185