Page 181 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 181

kan peran yang kompleks. Kebisingan tinggi mengganggu komunikasi
            dan konsentrasi dan karenanya berkontribusi terhadap kelesuan, sakit
            kepala, dan lain sebagainya. Efek dari kebisingan frekuensi rendah,
            misalnya dari sistem ventilasi, dikaitkan dengan gejala SBS. Suhu ting-
            gi tidak secara langsung menyebabkan gejala, tetapi dapat merangsang
            emisi material dan pertumbuhan bakteri, jamur serta tungau  debu.
            SBS adalah masalah multi-faktorial, di mana sejumlah faktor yang
            berkelindan memengaruhi.
                                   317
                Tong (1991) menyebut penyebabnya adalah iklim, kimia, ergo-
            nomis, psikologis, dan manajerial. Bangunan yang sakit yang mem-
            buat penghuninya terkena bahaya kesehatan yang timbul murni dari
                               318
            ba ngunan itu sendiri.  Menurut WHO (1984), terdapat 30% ba-
            ngunan baru dan terenovasi yang terkait dengan gejala-gejala SBS. Se-
            bagian besar gejala sindrom bangunan sakit disebabkan oleh kualitas
            udara di dalam ruangan yang buruk. 319
                Beberapa penulis (dan studi) membedakan  SBS dengan  build-
            ing-related illnesses  (BRI). SBS berkaitan dengan di mana penghuni
            bangunan dipengaruhi selama jangka waktu tidak terbatas, dan secara
            langsung terhubung dengan bangunan itu sendiri. Sementara itu, BRI
            mengacu pada kondisi patologis, berbahaya tidak hanya bagi penghuni
            sehari-hari biasa, tetapi juga bagi pengunjung dan orang yang lewat.
            Gejala yang menjadi ciri SBS pertama kali dicatat pada 1950-an, ber-
            korelasi dengan pembangunan pascaperang, di mana setiap bangunan
                                                            320
            harus hemat energi, kedap udara, dan berbiaya rendah.  BRI terma-
            suk penyakit, seperti penyakit Legionnaires, yang terjadi sebagai akibat

            317  J. A. J. Stolwijk, “Sick-Building Syndrome,” Environmental Health Perspectives 95,
              (1991): 99–100. Doi: 10.1289/ehp.919599
            318  D. Tong, “Sick Buildings: What Are They and What is Their Cause,” Facilities 9,
              no. 7 (1991): 9–17. https://doi.org/10.1108/EUM0000000002152   Buku ini tidak diperjualbelikan.
            319   World Health Organization Regional Office for Europe,  “Sick Building Syn-
              drome”. Lihat juga (1) L. Molhave, “The Sick Buildings: A Sub-Population among
              the Problem Buildings,” Proceedings of the 4th International Conference on Indoor
              Quality and Climate, West Berlin, Institute for Water, Soil and Air Hygiene, Indoor
              Air 1987 2, (1987): 469–473.
            320  L. Goldman, “How Sick is Your Building,” Utilities L Review 12, no. 3 (1996):
              14–15.


           162    Neurosains Spiritual: Hubungan ...
   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185   186