Page 194 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 194

tertentu. Misalnya, subjek yang berada dalam ruang geometris ber-
              bentuk piramida dengan bahan apapun (baja, kaca, beton, dan kayu)
              akan menghasilkan resonansi gelombang otak delta. Gelombang ini
              menunjukkan bahwa kesadaran subjek berada pada kondisi relaksasi
              dan kondisi kenyamanan. Keadaan ini juga dapat muncul jika subjek
              berada dalam ruang berbentuk kotak yang terbuat dari kayu (wood-
              en square), dalam ruang berbentuk kubah kaca yang terbuat dari kaca
              (glass dome), pada ruang berbentuk kotak yang terbuat dari baja (steel
              square) dan pada ruang berbentuk kubah yang terbuat dari beton (con-
              crete dome).
                        357
                  Reaksi manusia terhadap ruang dihasilkan oleh respons majemuk
              terhadap beragam faktor. Reaksi terhadap ruang ditentukan sebagian
              oleh konteks spasialnya, lokasi geografis dan di mana masyarakat dan
              budaya itu tertanam. Reaksi juga ditentukan oleh dimensi fisik ruang
              itu sendiri: warna, cahaya, tekstur, bau dan suara. Ruang yang berbeda
              menghasilkan respons emosional dan kognisi yang berbeda. 358
                  Respons pikiran dan perasaan terhadap geometri ruang ternyata
              berbeda antara mereka yang awam (noneksper) dan yang ahli (eks per).
              Semesh dkk. (2015) menemukan bahwa pada orang awam yang tidak
              memiliki keahlian dalam bidang desain menunjukkan kecen  derungan
              untuk lebih suka bentuk lengkung dan tertarik dengan ruang berben-
              tuk melengkung (curvy-shaped spaces). Sementara itu, para ahli menun-
              jukkan kecenderungan untuk lebih memilih ruang menajam (sharp
              shaped spaces). Penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat kemam-
              puan otak bawah sadar subjek untuk memahami ruang simetris dari
              ruang asimetris meskipun perbedaan dalam persepsi ruang antara para
              ahli dan tidak tampak secara jelas dalam pengukuran EEG.  Kecen-
                                                                 359

              357  E. Elbaiuomy, I. R. Hegazy, dan S. A. Sheta, “The Impact of Architectural  Spaces’
                Geometric Forms and Construction Materials on the Users’ Brainwaves and  Buku ini tidak diperjualbelikan.
                Consciousness Status,”  International  Journal  of Low-carbon  Technologies  14,
                (2019): 326–334. https://doi.org/10.1093/ijlct/ctx018
              358   A. Shemesh dkk., “Affective Response to Architecture – Investigating Human
                Reaction to Spaces with Different Geometry,” Architectural Science Review 60,
                (2017): 116–125. https://doi.org/10.1080/00038628.2016.1266597
              359  A. Shemesh, M. Bar, dan Y. J. Grobman, “SPACE AND HUMAN PERCEPTION
                – Exploring Our Reaction to Different Geometries of Spaces,” dalam Emerging


                                                         Healthy Home  175
   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198   199