Page 190 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 190

pada objek yang sama pada saat yang sama, menggunakan sistem saraf
                          344
              yang berbeda.  Respons emosional dan pengimbalan dapat ini juga
              dikaitkan dengan preferensi keindahan yang dimiliki seseorang yang
              secara neuroanatomis dapat disaksikan menggunakan alat pemindai
              otak fMRI. 345
                  Sejumlah riset membuktikan bahwa aktivitas saraf di medial pre-
              frontal cortex (mPFC) dan area motorik primer belahan kiri otak (left
              PMC) berkorelasi dengan pengalaman subjektif kecantikan. Khusus
              keindahan dalam seni dan wajah (kecantikan), korteks prefrontal—ter-
              utama dorsolateral dan medial—diketahui memainkan peranan pen-
              ting dalam persepsi keindahan (kecantikan), seperti ketika melihat lu-
              kisan yang indah atau wajah yang cantik atraktif. Ketika daerah korteks
              prefrontal dorsolateral dirangsang Anda akan melihat lukisan menja-
              di lebih indah.  Dalam evolusi manusia, kecantikan ragawi (wajah)
                           346
              dikaitkan  dengan  fungsi  reproduksi.  Dari  riset  diketahui  bahwa
                                              347
              keindahan (kecantikan) itu memiliki pola. Daya tarik wajah perem-
              puan ditentukan oleh simetri wajah, rata-rata (averageness), dan ukuran
              fitur individu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya tarik wajah
              wanita lebih besar ketika wajah simetris, lebih dekat dengan rata- rata,
              dan memiliki fitur tertentu (misalnya, mata besar, tulang pipi yang
              menonjol, bibir tebal, alis tipis, dan hidung kecil dan dagu).  Studi
                                                                  348

              344  K. Nakamura dan H. Kawabata, “Transcranial Direct Current Stimulation over
                the Medial Prefrontal Cortex and Left Primary Motor Cortex (mPFC-lPMC) Af-
                fects Subjective Beauty but Not Ugliness,” Frontiers in Human Neuroscience 9,
                (2015): 654. Doi: 10.3389/fnhum.2015.00654
              345  O. Vartanian dan V. Goel, “Neuroanatomical Correlates of Aesthetic Preference
                for Paintings,” NeuroReport 15, (2004): 893–897.
              346  Z. Cattaneo dkk., “Medial Prefrontal Cortex Involvement in Aesthetic Apprecia-
                tion of Paintings: A tDCS Study,” Cognitive Processing 21, (2019): 65–76. https://
                doi.org/10.1007/s10339-019-00936-9                           Buku ini tidak diperjualbelikan.
              347  D. B. Yarosh, “Perception and Deception: Human Beauty and the Brain,” Behav-
                ioral Sciences 9, (2019). Doi:10.3390/bs9040034
              348  J. Baudouin dan G. Tiberghien, “Symmetry, Averageness, and Feature Size in the
                Facial Attractiveness of Women,” Acta Psychologica 117, no. 3 (2004): 313–32.
                Doi: 10.1016/j.actpsy.2004.07.002. Lihat juga (1) K. Grammer dan R. Thornhill,
                “Human (Homo Sapiens) Facial Attractiveness and Sexual Selection: The Role
                of Symmetry and Averageness,” Journal of Comparative Psychology 108, no. 3
                (1994): 233–42. Doi: 10.1037/0735-7036.108.3.233

                                                         Healthy Home  171
   185   186   187   188   189   190   191   192   193   194   195