Page 78 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 78
baik tidak boleh lebih dari 200 personel, setidaknya 150 orang agar
mereka dapat saling mengenal antarpasukan. Fakta lain ia temukan
pada satu kelompok keagamaan Hutterit yang selama ratusan tahun
hidup di sebuah koloni pertanian mandiri di Eropa. Kaum ini memi-
liki kebijakan tegas bahwa setiap koloninya harus memecah jika sudah
memiliki anggota lebih dari 150 orang. Fenomena 150 orang ini oleh
Gladwel disebut sebagai ‘the magic number one hundred and fifty’ dan
menjadi salah satu kajian penting ketika membahas perihal kekuatan
konteks. Kekuatan konteks (power of context), hukum yang sedikit (the
law of the few) dan faktor kelekatan (Stickiness factor) adalah tiga faktor
utama yang menentukan seberapa cepat, tepat, dan bagus penyebaran
suatu gagasan, pesan, produk, dan perilaku. Apa saja akan segera men-
jadi epidemi jika tiga faktor itu dipenuhi. 107
Hubungan (relation) dalam suatu jejaring tidaklah sama dengan
pengaruh (influence). Seorang pemimpin bisa saja memimpin hingga
150 orang di mana seluruh anggota saling mengenal. Namun, soal
pengaruh, belum tentu mencapai hingga 150 orang. Pikiran dan peri-
laku sehat Anda, bahkan (misalnya) pandangan politik Anda tidak
bisa mencapai hingga 150 orang tanpa ada perubahan dalam isinya.
Menurut guru besar sosiologi kedokteran bernama Nicholas Christakis,
pengaruh Anda paling kuat hanya dalam ‘tiga derajat pengaruh’ (three
108
degrees of influence). Sangat terbatas dan pendek. Sejumlah besar
sikap, perasaan, dan perilaku, termasuk pandangan politik, penam-
bahan berat badan, dan kebahagiaan, menyebar melalui ‘tiga derajat
pengaruh’ ini. Pengaruh bersifat terbatas. Ini berarti bahwa meskipun
kita dapat terhubung ke orang lain dengan sekitar 6 derajat pemisahan,
tidak berarti kita dapat memengaruhi jaringan sosial sebesar itu.
Christakis menjelaskan tiga kemungkinan alasan mengapa pe-
ngaruh kita terbatas. Pertama, informasi melalui jaringan seperti Face- Buku ini tidak diperjualbelikan.
book difilter atau tidak dikirim. Pesan tersebar mengikuti minat dan
tren. Kedua, tautan-tautan yang terhubung ke orang asing ini mungkin
terputus karena berbagai alasan. Jejaring sosial sifatnya dinamis. Ke-
107 M. Gladwell, The Tipping Point: How Little Things Can Make a Big Difference
(New York: Little, Brown and Company, 2000), 177–181.
108 N. A. Christakis dan J. H. Fowler, “Social Network”, 5–16.
Social Connection 59