Page 9 - Akutansi Perbankan Syariah Kelas XI (Edit)_Neat
P. 9

Akuntansi Perbankan Syariah XI PS





                                      Perkiraan  ini  dipergunakan  untuk  membukukan  penyaluran  dana
                                      yang  mempergunakan  prinsip  bagi  hasil,  yaitu  pembiayaan
                                      mudharabah dan pembiayaan musyarakah.
                                  c.  Persediaan/aset
                                      Dalam bank konvensional perkiraan ini tidak mungkin ada, dalam
                                      akuntansi  umum  perkiraan  ini  terdapat  pada  perdagangan  atau
                                      industri,  tetapi  dalam  perbankan  syariah,  istilah  ini  dipergunakan
                                      untuk  menampung  barang-barang  untuk  dijual  kembali  seperti
                                      persediaan murabahah, persediaan salam dan persediaan istishna’
                                  d.  Aktiva Ijarah
                                      Perkiraan  ini  dipergunakan  untuk  membukukan  asset  ijarah  yang
                                      telah  disewaka,  dimana  aset  ijarah  yang  disewakan  harus
                                      dipisahkan dengan aktiva tetap dan persediaan.
                                  e.  Aktiva istisna’dalam penyelesaian (Istishna’ Work in Proses)
                                      Perkiraan  ini  dipergunakan  untuk  menampung  transaksi  ishtisna’
                                      yang sedang berjalan proses penyelesaiannya.
                                  f.  Penyaluran dana investasi terikat executing
                                      Perkiraan  ini  digunakan  untuk  membukukan  penyaluran
                                      mudharabah muqayadah (investasi terikat) dengan pola penyaluran
                                      excecuting.  Penyaluran  mudharabah  dengan  pola  channeling
                                      dilaporkan dalam “Laporan perubahan dana investasi terikat”
                                  g.  Pinjaman qardh
                                      Perkiraan  ini  dipergunakanuntuk  membukukan  pinjaman  qardh
                                      yang  sumber  dananya  dari  intern  bank  syariah.  pinjaman  qardh
                                      yang  sumber  dananya  dari  extern  dialporakan  dalam  “Laporan
                                      Sumber dan Penggunaan Al-Qardhul Hasan”
                                  h.  Penyertaan
                                      Perkiraan  ini  digunakan  untuk  membukukan  penyertaan,  dimana
                                      bank  syariah  memiliki  saham  suatu  perusahaan,  baik  yang
                                      dilakukan  dalam  rangka  penyelamatan  pembiayaan  atau  yang
                                      ditanamkan pada anak perusahaan.
                           2.  Kewajiban
                                  a.  Simpanan/titipan
                                  b.  Kewajiban investasi terikat executing
                                      Perkiraan  ini  dipergunakan  untuk  melakukan  penerimaan
                                      mudharabah  muqayadah  dengan  pola  penyaluran  executing.
                                      Penerimaan mudharabah mqayyadah dengan pola chaneling  yang
                                      belum  disalurkan  oleh  bank  syariah  dibukukan  dalam  titipan
                                      kelompok kewajiban.
                                  c.  Keuntungan diumumkan belum dibagikan
                           3.  Dana Syirkah Temporer
                               Transaksi  yang  dibukukan  pada  Dana  Syirkah  Temporer  adalah
                               penghimpunan  dana  pada  bank  syariah  yang  mempergunakan  prinsip
                               mudharabah  multaqah.  Dana  syirkah  temporer  ini  tidak  dapat
                               dikategorikan pada kewajiban maupun sebagai ekuitas pada bank syariah.
                               sesuai  dengan  prinsip  mudharabah  apabila  erjadi  kerugian  yang  bukan
                               kelalaian mudharib, maka kerugian tersebut menjadi tanggungan pemilik
                               dana (shahibul maal), dengan kata lain dana yang diterima tersebut, secara




                                                                                                      7
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14