Page 12 - BUKU TEORI PRAKTEK PENDIDIKAN REKREASI_DRAFT 3_Neat
P. 12
b.Olahraga dan Etika
Olahraga juga erat kaitannya dengan nilai-nilai etika, seperti
kejujuran, fair play, kerja sama, dan respek. Dalam konteks ini,
olahraga dapat dipandang sebagai sarana untuk
menginternalisasi dan mempraktikkan nilai-nilai moral yang
penting dalam kehidupan sosial. Filsuf seperti Paul Weiss dalam
Sport: A Philosophic Inquiry (1969) menekankan bahwa
olahraga memberikan konteks di mana nilai-nilai etis diuji dan
ditegakkan, sehingga membentuk karakter individu.
3.Pemaknaan Olahraga dari Perspektif Sosiologis
a.Olahraga sebagai Alat Integrasi Sosial
Olahraga sering kali menjadi alat yang efektif untuk integrasi
sosial. Menurut kajian sosiologis, olahraga dapat menyatukan
orang-orang dari latar belakang yang berbeda dalam
semangat kompetisi dan kebersamaan. Eric Dunning dalam
Sport Matters: Sociological Studies of Sport, Violence, and
Civilization (1999) menjelaskan bahwa olahraga berfungsi
sebagai "agensi sosial" yang memfasilitasi interaksi
antarindividu dan antargrup, serta memperkuat kohesi sosial.
b. Olahraga dan Identitas Budaya
Olahraga juga memainkan peran penting dalam
pembentukan dan pemeliharaan identitas budaya. Banyak
negara dan komunitas menggunakan olahraga sebagai
simbol identitas nasional atau regional. Misalnya, sepak bola di
Brasil atau kriket di India tidak hanya dianggap sebagai
olahraga, tetapi juga sebagai bagian integral dari identitas
budaya mereka. Kajian oleh Richard Giulianotti dalam Football:
A Sociology of the Global Game (1999) mengilustrasikan
bagaimana olahraga menjadi medium bagi ekspresi identitas
dan solidaritas kelompok.
11