Page 34 - Modul Elektronik Muhammad Riza Firdausi
P. 34
c. Piramida Energi
Piramida energi dapat digunakan untuk mengetahui
hubungan antara organisme dari berbagai tingkat trofik
dengan lebih teliti. Hal ini disebabkan pada biomassa
yang sama dari organisme yang berbeda belum tentu
mempunyai kandungan energi yang sama. Piramida
energi mampu memberikan gambaran paling akurat
tentang aliran energi dalam ekosistem. Pada piramida
energi terjadi penurunan sejumlah energi berturut-turut
yang tersedia ditiap tingkat trofik. Berkurangnya energi
yang terjadi disetiap trofik karena sebab berikut.
a. Hanya sejumlah makanan tertentu yang ditangkap dan Piramida Energi
(Sumber: https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id)
dimakan oleh tingkat trofik selanjutnya.
b. Beberapa makanan yang dimakan tidak bisa dicerna dan dikeluarkan sebagai sampah
c. Hanya sebagian makanan yang dicerna menjadi bagian dari tubuh organisme, sedangkan
sisanya digunakan sebagai sumber energi. Scan barcode untuk video menarik atau klik link berikut:
https://youtu.be/oG-gJFMfgE0
3. Daur Biogeokimia
Daur biogeokimia adalah siklus unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik
dan kembali ke komponen abiotik. Siklus unsur tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi juga
melibatkan reaksi kimia dalam lingkungan abiotik sehingga disebut daur biogeokimia. Dengan adanya daur
biogeokimia unsur kimia yang penting bagi keberlangsungan kehidupan tetap tersedia di bumi sehingga
dapat terus dimanfaatkan oleh makhluk hidup. Jika proses daur berhenti, proses kehidupan akan berhenti.
Jadi, kelancaran daur biogeokimia sangat penting bagi kelangsungan hidup. Daur biogeokimia terdiri atas
daur nitrogen, daur air, daur oksigen dan karbondioksida, daur sulfur dan daur fosfor.
a. Daur nitrogen
Gas nitrogen ikatannya stabil dan sulit bereaksi sehingga tidak dapat dimanfaatkan secara langsung oleh
makhluk hidup. Nitrogen dalam tubuh makhluk hidup merupakan komponen penyusun asam amino yang
akan membentuk protein. Tumbuhan memperoleh nitrogen dari dalam tanah berbetuk amonia (NH3), ion
nitrit (NO-2) dan ion nitrat (NO3-). Beberapa bakteri yang dapat mengikat nitrogen bebas dalam akar
Leguminose yaitu bakteri Rhizobium . Selain itu, terdapat bakteri dalam tanah yang dapat mengikat nitrogen
secara langsung yaitu Azotobacter sp, yang bersifat aerob dan Clostridium sp. Yang bersifat anaerob.
Nostoc sp dan Anabaena sp. (ganggang biru) juga dapat mengikat nitrogen. Tumbuhan menyerap nitrogen
bertujuan untuk menyusun protein dalam tubuhnya. Ketika tumbuhan dimakan oleh herbivora, nitrogen yang
ada akan berpindah ke tubuh hewan tersebut bersama makanan. Ketika tumbuhan dan hewan mati akan
diuraikan oleh dekomposer menjadi amonia dan amonium.
Scan barcode untuk video menarik atau klik link berikut:
https://youtu.be/nAkv0AKUGVI