Page 39 - Produk_Izzah Rosyidah_068
P. 39
2. Giberelin
Setelah penelitian Frits Went dipublikasikan, para ahli botani Jepang
pada tahun 1926 mulai melakukan penelitian yang mengungkap adanya hormon
tumbuhan baru, giberelin. Ewiti Kurosawa dan rekan-rekannya meneliti tanaman padi
(Oryza sativa) yang terkena penyakit foolish seedling. Penyakit ini menyebabkan
tanaman pucat dan luar biasa panjang. Diduga disebabkan infeksi jamur Gibberella
fujikuroi.
Akhirnya E. Kurosawa berhasil mengisolasi zat yang dihasilkan jamur
Gibberella yang menyebabkan penyakit tersebut. Zat ini dinamakan giberelin. Lebih
dari delapan jenis giberelin telah didapatkan dari berbagai jamur dan tumbuhan.
Penamaan giberelin disingkat GA (gibberellic acid) dan diberi nomor. Contohnya, GA3
adalah giberelin yang didapat dari jamur Gibberella fujikuroi dan paling banyak
dipelajari.
Giberelin terdapat pada tumbuhan angiospermae, gymnospermae, lumut,
tumbuhan paku, dan jamur. Dalam angiospermae, giberelin terdapat pada biji muda,
pucuk batang, ujung akar, dan daun muda. Giberelin ditransportasikan ke seluruh
bagian tumbuhan melalui xilem dan floem. Terdapat beberapa pengaruh giberelin
terhadap tumbuhan, yaitu:
1) merangsang pemanjangan batang dan pembelahan sel
2) merangsang perkecambahan biji dan memecah dormansi biji
3) merangsang perbungaan dan pembentukan buah
Gambar 14. Tanaman yang diberi perlakuan giberelin pada sebelah kanan memanjang
dengan cepat yang berkembang di ujung batang.
Sumber : Campbel, 2017
29
Pertumbuhan & Perkembangan Tumbuhan