Page 37 - Buku Keterbacaan
P. 37

f.  Jika sudah ditemukan jumlah kalimat dan suku katanya, terap-
                       kan angka tersebut dalam grafik fry.
                         Jumlah kalimat dan suku kata yang telah ditemukan adalah
                       6 dan 153,6.  Kedua angka tersebutlah yang diterapkan dalam
                       grafik fry untuk dicari titik temunya seperti yang tampak pada
                       gambar berikut.
























                         Titik temu pada daerah kelas 9. Selanjutnya, seperti langkah
                       yang telah dijelaskan dalam penghitungan teks pendek, kelas
                       tersebut  ditambah  dan  dikurangi  1.  Dengan  demikian,  teks
                       tersebut cocok untuk kelas 8, 9, dan 10.

               C. Kelebihan dan kekurangan formula keterbacaan Fry

                    Grafik Fry merupakan hasil penelitian terhadap wacana berbahasa
                 Inggris. Seperti kita ketahui bahwa struktur bahasa Inggris berbeda
                 dengan    struktur  bahasa  Indonesia,  terutama  dalam  sistem  suku
                 katanya. Meskipun demikian, para ahli telah menetapkan pengalian
                 0,6 untuk meminimalisasi perbedaan bahasa tersebut. Jika dilihat dari
                 segi kemudahan dan kecepatan dalam mengukur, formula fry cukup
                 efektif digunakan untuk mengukur keterbacaan teks bahasa Indonesia.
                 Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Sulastri (2010) bahwa formula
                 Fry  merupakan    suatu  metode  pengukuran  yang  cocok  digunakan


 30                                                                                    31
 Formula Keterbacaan Fry                                     Bahan Ajar Keterbacaan
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42