Page 6 - LAPORAN AKPK JAKARTA TAHUN 2023 1
P. 6
Keberadaan pengetahuan di dalam individu menjadikan SDM sebagai
asset strategis yang menjadi pendorong utama bagi perkembangan dan
keberlangsungan organisasi, terutama ketika dihadapkan pada
perubahan lingkungan baik internal maupun eksternal.
Namun, untuk mengaktualisasikan potensi ini, diperlukan
pengelolaan SDM yang efektif dan efisien. Salah satu upaya mendasar
yang harus dilakukan adalah melalui pelaksanaan Analisis Kebutuhan
Kebutuhan Kompetensi (AKPK). Konsep ini, sebagaimana yang
dijelaskan oleh Mangkunegara (2003), merupakan sebuah proses
kajian sistematis yang bertujuan untuk mengumpulkan dan
menganalisis informasi. Informasi ini menjadi landasan untuk
meningkatkan kompetensi pegawai, baik melalui program pelatihan
maupun metode pengembangan lainnya. Melalui AKPK, diharapkan
mampu teridentifikasi dengan jelas kemampuan khusus yang
diperlukan untuk meningkatkan kinerja organisasi dan individu, selaras
dengan profil pegawai saat ini. Rekomendasi yang dihasilkan dari
AKPK akan memberikan panduan yang tepat dalam pengembangan
kompetensi, sesuai dengan prinsip "right people in the right places at
the right times".
Agar hasil dari AKPK dapat diintegrasikan secara efektif dalam
merancang kurikulum, alokasi anggaran, penjadwalan, serta
penyediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, laporan
pelaksanaan AKPK menjadi elemen krusial. Laporan ini tidak hanya
menjadi dokumen evaluasi, tetapi juga menjadi panduan bagi
pemangku kebijakan dalam mengambil keputusan yang berbasis data.
Oleh karena itu, kualitas dan kesempurnaan laporan pelaksanaan
AKPK memiliki implikasi signifikan terhadap kesuksesan rencana
pengembangan kompetensi di lingkungan organisasi.
B. Dasar Hukum
Penyelenggaraan Analisa Kebutuhan Diklat ini berdasarkan pada :
Laporan Analisa Kebutuhan Pengembangan Kompetensi (AKPK) Tahun 2023 6