Page 135 - Dr. Mudeing, M.Pd
P. 135
Pengembangan Media Pembelajaran
blended (kombinasi/ campuran) dan learning (belajar).
Istilah lain yang sering digunakan adalah hybrid course
(hybrid = carnpuran/kombinasi, course = mata kuliah).
Blended Learning mengacu pada belajar yang
mengkombinasi atau mencampur antara pembelajaran
tatap muka (face to face) dan pembelajaran berbasis
komputer (Idris, 2011). Pembelajaran berbasis Blended
Learning tentunya mengkombinasikan antara tatap
muka dan e-learning sehingga menurut (Idris, 2011)
paling tidak memiliki 6 (enam) unsur, yaitu: (a) Tatap
muka (b) Belajar mandiri, (c) aplikasi, (d) tutorial, (e)
kerjasama, dan (f) evaluasi.
Penerapan sistem pembelajaran online campuran ini
membuat pendidik dan peserta didik dapat
menyeimbangkan dua metode belajar sesuai dengan
kebutuhan kelas masing-masing serta dapat menutupi
kelemahan dinatara dua metode tersebut, Misalnya :
pendidik dan peserta didik dapat menyepakati untuk
menerapkan sistem asinkron, dimana peserta didik
dapat mendalami materi karena waktunya lebih banyak
dan fleksibel kemudian bisa dilengkapi dengan
membahas materi tersebut lebih mendalam melalui
sistem pembelajaran sinkron sehingga dengan adanya
keseimbangan antara metode sinkron dan asinkron
pendidik dan peserta didik dapat mendapatkan
pengalaman belajar mengajar yang lebih efektif dan
mendalam.
Berdasarkan hal di atas maka metode Blended Learning
memiliki kelebihan peserta didik mudah dan leluasa
dalam mengakses serta mempelajari materi
pembelajaran secara online kapanpun dimanapun
sehingga lebih hemat waktu dan biaya. Pendidik dan
peserta didik dapat berdiskusi di dalam maupun luar
jam tatap muka, Pendidik dapat dengan mudah
menambahkan dan mendesain materi pelajaran dengan
fasilitas internet sehingga meningkatkan daya tarik
127