Page 48 - Dr. Mudeing, M.Pd
P. 48
Pengembangan Media Pembelajaran
keterangan yang paling memadai. Maka akan terdapat
berbagai teoritentang belajar sesuai dengan pandangan
masong-masing. Dari penalaran di atas ternyata bahwa
perbedaan antara pandangan yang satu dengan
pandangan yang lain sering kali hanya timbul karena
perbedaan sudut pandangan semata, atau kadang-
kadang hanya perbedaan aksentuasi.
Jadi keterangan atau pandangan yang berbeda-beda itu
hanyalah keterangan mengenai hal yang satu dan sama
dipandang dari sudut yang berlainan. Dengan demikian
teori humanistic dengan pandangannya dengan
pandangannya elektik yaitu dengan cara memanfaatkan
atau merangkumkan berbagai teori belajar dengan
tujuan untuk memanusiakan manusia bukan saja
mungkin untuk dilakukan, tetapi justru harus dilakukan.
Banyak tokoh penganut aliran humanistik, diantaranya
adalah Kolb yang terkenal dengan “Belajar Empat
Tahap”, honey dan Mumford dengan pembagian tentang
macammacam siswa, Hubemas dengan “Tiga macam
tipe belajar”, serta Bloom dan Krathwohl yang terkenal
dengan “Taksonomi Bloom”.
c. Teori Belajar Konstrustivisme
Kontruktivisme berasal dari kata kontruksi yang berarti
“membangun”. Ketika masuk ke dalam kontek filsafat
pendidikan maka kontruksi itu diartikan dengan upaya
dalam membangun susunan kehidupan yang berbudaya
maju.
Gagasan tentang teori ini sebenarnya buhkan hal baru,
karena segala hal yang dilalui di kehidupan merupakan
himpunan dan hasil binaan dari pengalaman yang
menyebabkan pengetahuan muncul dalam diri
seseorang. Teori kontruktivisme mendefinisikan belajar
sebagai aktivitas yang benar-benar aktif, dimana peserta
didik membangun sendiri pengetahuannya, mencari
makna sendiri, mencari tahu tentang yang dipelajarinya
40