Page 56 - e-Module Ikatan Kimia Ghinna
P. 56

Gaya Dipol-Dipol (Dipol Permanen)



               Gaya  dipol-dipol  adalah  gaya  tarik-menarik  secara
          elektrostatis            antara         molekul-molekul                polar.        Perbedaan

          keelektronegatifan  menyebabkan  muatan  (dipol) suatu  atom
          berlawanan dan terbagi menjadi dua, yaitu kutub parsial positif

          dan  kutub  pasial  negatif.   Pada  gaya  dipol-dipol  terjadi  gaya
          tarik-menarik antara kutub yang berlawanan tersebut sehingga
          molekul-molekul bersejajar. Kekuatan gaya dipol-dipol sebesar

          5 — 20 kJ/mol. Gaya ini lebih lemah dibandingkan ikatan ion
          dan ikatan kovalen sehingga pengaruhnya besar hanya ketika

          molekul-molekul saling berdekatan.

               Gaya  dipol-dipol  berperan  terhadap  pencairan  gas  atau

 Johannes Van der Waals (1837-2923) mengemukakan gaya   pembekuan  suatu  cairan  sehingga  dapat  menentukan  titik
 Van der Waals sebagai gaya tarik-menarik listrik yang relatif   beku,  kalor  peleburan,  titik  cair, dan  kalor  penguapan.  Gaya
 lemah  akibat  kepolaran  molekul  yang  permanen  atau              tarik  ini yang  menyebabkan  molekul  memiliki titik didih dan

 terinduksi.  Kepolaran  permanen  terjadi  karena  adanya             titik leleh tinggi. Gaya ini memiliki kekuatan yang lebih kuat
 kepolaran  dalam  molekul,  sedangkan  kepolaran  tidak              dibandingkan dengan gaya London dan gaya dipol terinduksi.

 permanen (terinduksi) terjadi karena molekul terinduksi oleh
 suatu partikel lain yang bermuatan sehingga molekul bersifat
 polar  sesaat  secara  spontan.  Istilah  gaya  Van  der  Waals  ini

 mulanya merujuk pada seluruh gaya antarmolekul, tetapi kini
 merujuk pada gaya-gaya yang timbul dari polarisasi molekul

 yang diproduksi menjadi dipol. Ikatan Van der Waals terjadi
 antarmolekul zat padat atau cair dan sangat lemah.

 Gaya  Van  der  Waals  mencakup  beberapa  jenis  gaya

 antarmolekul,  yaitu gaya  dipol-dipol  (dipol  permanen),  gaya
 dipol-  dipol terinduksi (dipol sesaat), dan gaya London (antar
 dipol terinduksi).

                                        Sumber: chemistrylearner.com


               Contohnya adalah gaya dipol-dipol pada molekul polar HCl.

          Pada HCl, nilai keelektronegatifan Cl lebih besar dari H. Atom H
          memiliki muatan  positif parsial  (   ), yaitu 2,2.  Sedangkan
                                                                     +
          atom Cl memiliki muatan negatif parsial (   ), yaitu 3,19.
                                                                               -


                                                                                                              46
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61