Page 153 - RBDCNeat
P. 153

Jangan pandang kami dengan sebelah mata
                  Pandanglah kami dengan segala kelebihannya
                  Walaupun kami anak-anak SLB, anak-anak yang
                  cacat
                  Tapi kami juga tetap punya kelebihannya
                  Kami juga bisa berkarya seperti layaknya anak-
                  anak normal yang lain


                            Komentar dari Teh Indah,
                            (Mantan wartawan Tabloid MQ)

                      Membaca puisi "Anak Luar biasa" yang ditulis
                  oleh Dini untuk suatu kegiatan di sekolah Dini
                  membuka mata hati Teteh tentang perasaan orang-
                  orang yang senasib dengan Dini di SLB atau di yayasan
                  penyandang cacat sejenisnya. Teteh berharap semoga
                  puisi ini juga, bisa membuka mata hati para pembaca
                  buku ini nanti."





              3.  Bapakku Mendapat Hidayah



                   ekian lama aku merindukan kasih sayang seorang
                   Bapak.  Sejak  kecil  aku  tidak  pernah  merasakan
             Sbagaimana rasanya kasih sayang dari Bapak tercinta.
              Hingga usiaku menginjak remaja kerinduan itu masih sering
              kali muncul menyelimuti diri ini. Aku menyadari kalau aku
              hanya seorang anak yang memiliki keterbatasan fisik dan


                                            Roda Berputar dalam Cahaya | 117
   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158