Page 202 - RBDCNeat
P. 202

diminta berbaris dan mengikuti games demi games. Setelah
            pemanasan, akhirnya perjalanan dimulai. Panitia menyuruhku
            untuk menunggu karena aku tidak ikut dalam rombongan
            peserta lain.

                Ketika satu persatu rombongan pergi menuju lokasi
            acara, aku masih tetap di tempat semula, belum juga ada
            panitia mengajakku pergi ke lokasi acara. Aku sempat berfikir,
            “Mungkin aku hanya menunggu di sini, tidak diikutkan dalam

            kegiatan.” Aku merasa geregetan karena tidak bisa seperti
            yang lain.
                Setelah semua peserta pergi, tiba-tiba ada panitia yang
            mengajakku untuk ikut bersamanya. Dengan senang hati aku
            mengikutinya. Belum apa-apa aku langsung diajak naik bukit
            oleh panitia. Ternyata itu adalah satu-satunya jalan alternatif
            untuk bisa menyusul para peserta yang sudah berangkat lebih
            dulu.
                Melihat jalan setapak yang sangat kecil, panitia sempat
            bertanya kepadaku, “Din, gimana bisa nggak?”.

                “Teh, kita coba saja dulu.” jawabku.
                Aku pikir, kalau tidak dicoba mana mungkin tahu apakah
            aku bisa atau tidak untuk ikut seperti yang lain. Akhirnya
            kami melanjutkan perjalanan. Ternyata, subhanallah, panitia
            mengajakku menyusuri lereng bukit yang penuh dengan
            rumput dan pepohonan rindang sehingga aku pun harus
            ekstra hati-hati dalam melangkahkan kaki ini. Lengah sedikit
            saja, bisa membuatku terperosok ke jurang karena jalan yang
            kami lalui dikitari jurang kanan-kirinya.



            166 | Roda Berputar dalam Cahaya
   197   198   199   200   201   202   203   204   205   206   207