Page 207 - RBDCNeat
P. 207

orang di ujung telepon sana.”

                  “Oh… iya, Aku sendiri” jawabku dengan suara terbata-bata.
                  “Kami dari radio 106,3 FM. Mbak yang mengirim sms
              ‘Hikmah di Balik Keterbatasan Tubuh Manusia’? Kisah Mbak
              terpilih untuk kami on-air-kan. Apa Mbak sudah siap untuk
              on-air?”

                  “Insya Allah siap. Tapi maaf, suara Aku kurang begitu
              jelas.” Jawabku.

                  Mendengar penjelasanku, penelepon itu sempat terdiam
              sejenak.
                  “Tidak apa-apa, yang penting artikulasinya jelas. Mungkin
              nanti Aku bilang dulu ke penyiarnya. Soalnya sekarang ada
              empat orang yang terpilih kisahnya untuk di-on-air-kan, tapi
              yang paling bagus sms yang Mba kirim tentang ‘Hikmah di
              Balik Keterbatasan Tubuh Manusia’. Mba siap-siap saja dulu,
              nanti jam 05.25 Aku akan menghubungi Mbak kembali untuk
              langsung on-air.”


                  Pukul 05.25 dering telepon kembali terdengar dari
              HP-ku. Ternyata dari operator yang tadi. Aku langsung
              mengangkatnya, awalnya tidak ada suara dari ujung telepon
              lalu telepon pun diputus.
                  Beberapa menit kemudian aku pun ditelepon kembali.
              “Mbak sudah siap? Batrenya sudah cukup?” tanyanya kepadaku.
                  Aku menjawab, “Iya, insya Allah cukup.”
                  Sang operator kembali berkata kepadaku, “Mbak sedang
              menyimak radionya kan? Tunggu dulu sebentar, nanti setelah

              lagu ini Mba langsung disambungkan ke penyiarnya.” Beberapa

                                            Roda Berputar dalam Cahaya | 171
   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212