Page 305 - RBDCNeat
P. 305

Hal yang saat ini aku lakukan adalah MEMANTASKAN
              DIRI bahwa aku pantas untuk menjadi mahasiswi UIN.

                  Selama menuggu kelulusan, aku mendapat sms dari
              Bu Lilis, guru sekolahku di SLB, “Din, gimana Dini diterima
              enggak di UIN?”
                  “Belum tahu karena pengumuman kelulusannya belum
              keluar, Bu.”

                  Ibu Lilis kembali bertanya, “Waktu itu Dini bisa mengisi
              soal-soalnya, nggak?”
                  “Iya Bu, untuk pelajaran umum dan bahasa Inggris
              alhamdulillah Dini bisa mengisinya. Tapi untuk bahasa Arab,
              Dini banyak tidak mengerti.”

                  Melihat jawaban sms-ku, Bu Lilis lalu memberi saran,
              “Kalau nanti Dini tidak lulus di UIN, Dini masuk saja ke UNISBA.
              Di sana juga ada jurusan Dakwah.”


                  “Iya Bu, nanti dipikirkan lagi.” jawabku.
                  Aku tidak membayangkan kalau harus kuliah di UNISBA
              karena di sana biayanya mahal. Orang tuaku tidak akan
              mampu membiayainya.
                  Satu  hari menjelang  keputusan  kelulusan  dari  UIN,
              Ibu sibuk meminta tolong adik iparnya agar mencarikan
              Universitas Islam swasta melalui internet sebagai alternatif
              kalau  aku  tidak  diterima  di  UIN.  Waktu  itu,  aku  sudah
              menghubungi Kang Badri dan beliau menyanggupi untuk
              membiayai kuliahku, di mana pun aku kuliah.” Karena itu
              Ibu berjuang, walaupun aku tidak lulus di UIN aku harus
              tetap kuliah meskipun di swasta. Apalagi ada yang men-


                                            Roda Berputar dalam Cahaya | 269
   300   301   302   303   304   305   306   307   308   309   310