Page 343 - RBDCNeat
P. 343

Aku segera menyesaikan terlebih dahulu tugas-tugasku
              dari kampus supaya ketika siaran nanti bisa fokus, tidak
              terpikir tugas-tugas kuliah.

                  Hari Ahad pagi aku sudah duduk manis di warnet untuk
              menyelesaikan tugas kuliah. Aku baru pulang ke rumah
              pukul 12.30. Setelah makan dan shalat zuhur, aku bersiap-
              siap untuk berangkat ke radio MQFM untuk siaran. Tepat
              pukul 14.30, aku berangkat dari rumah. Aku berangkat ke
              sana hanya diantarkan oleh karyawan Ibu, Ibu tidak bisa
              ikut mendampingiku karena tidak ada yang menunggui
              rumah. Setelah aku pergi, Ibu sibuk menghubungi saudara-
              saudaranya untuk memberi tahu bahwa aku sekarang akan
              siaran. Termasuk salah satu adiknya yang ada di Palembang.
              Beliau sempat merasa sedih karena ingin ikut mendengarkan
              tapi tidak bisa. Beliau sampai menangis ketika menerima sms
              dari Milis BRC kepada anggota “Top-BRC” yang beliau ikuti.
                  “Top BRC-Dini dengan segala kelebihan yang dianugerahkan
              kepadanya. Ketika berkata dengan terbata-bata. Berjalan pun
              dengan sempoyongan. Namun, dia ingin menginspirasi dunia.
              Simak kisahnya sekarang di radio MQFM bersama Kang Badri.

              Jazakallah.”
                  Ketika  membaca  sms  tersebut,  Bibiku  yang  ada  di
              Palembang hanya bisa mencucurkan air mata karena tahu
              bahwa Dini yang dalam sms tersebut adalah keponakannya
              sendiri.

                  Perjalanan menuju studio MQFM tidak selancar yang
              aku harapkan. Motor yang aku tumpangi mogok di tengah



                                            Roda Berputar dalam Cahaya | 307
   338   339   340   341   342   343   344   345   346   347   348