Page 353 - RBDCNeat
P. 353
sekolah di Indonesia yang mengadopsi program
inklusi ini. Dulu Dini sekolah di mana?
Aku : Dulu, belum ada sekolah inklusi seperti itu.
Bahkan waktu SD Dini udah mau disekolahkan
di umum, tapi tidak diterima.
Kang Badri : Nah... waktu itu Badri pernah berkeliling-keliling
sampai ke pelosok-pelosok dan kampung-
kampung, hanya sekadar mencari orang-orang
seperti Dini yang memiliki “kelebihan”, tapi
harus diterima oleh sekolah biasa. Mudah-
mudahan dengan celotehan badri di radio MQFM
ini yang banyak di dengar, mereka-meraka ini
akhirnya bisa diterima. Kadang-kadang pihak
sekolah merasa keberatan karena takut nanti
akan mengganggu yang lain, padahal secara
psikologis justru mereka akan merasa terbantu,
rasa percaya diri mereka akan sangat bangga,
bahwa “Aku is normal, tidak ada yang salah kok
dengan Aku”. Dari sisi penerimaan masyarakat,
jika di antara mereka yang normal ini menjadi
Presiden, dia akan sadar “Oh... dulu ada teman
Aku seperti itu dan mesti difasilitasi dengan
baik.” Jika mereka menyaberang jalan, kan butuh
bantuan, Kang?
Kang Dimas : Betul sekali.
Kang Badri : Ketika mereka di kendaraan, kan butuh
bantuan? Ketika di mana pun, kalau orang-
Roda Berputar dalam Cahaya | 317