Page 20 - MONITORING ISU 17-23 JANUARI 2022
P. 20
Isu 1
Korupsi Tabungan
Perumahan Angkatan Darat
Kronologis 1
16/01 - Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa meminta
pengusutan penyalahgunaan dana Tabungan Wajib Perumahan
Angkatan Darat (TWP AD) Periode 2013-2020 yang merugikan institusi
TNI dilakukan cepat dan dapat dipertanggungjawabkan. Video audiensi
Panglima TNI dengan JAMPidmil Kejaksaan Agung Laksamana Muda
TNI Anwar Saadi didampingi pegawai Kejaksaan Agung tersebut khusus
membahas masalah penyalahgunaan TWP AD yang diunggah satu hari
lalu di kanal YouTube Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa.
Menurut Andika, kasus tersebut merugikan institusi TNI dalam jumlah
yang besar. Selain itu merusak kepercayaan masyarakat karena TNI
diberikan kewenangan termasuk dalam hal penegakan hukum.
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) menekankan supremasi
hukum merupakan panglima tertinggi di Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Ia menilai tuntutan yang diberikan dalam perkara
tersebut sudah bagus dan dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam video tersebut JAMPidmil Laksamana Muda TNI Anwar Saadi
menyampaikan laporan perkembangan penanganan perkara TWP AD
kepada Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa. Ia menjelaskan
bahwa penyidikan perkara tersebut bersifat koneksitas sehingga untuk
tersangka TNI disidik Puspomad TNI, sedangkan tersangka sipil disidik
Kejaksaan Agung.
Terkait kasus TWP AD ini, penyidik koneksitas yang terdiri atas Jaksa
Penyidik JAMPidmil Kejaksaan Agung, Pusat Polisi Militer TNI AD, dan
Oditurat Militer Tinggi II Jakarta telah menetapkan dua orang
tersangka, yakni satu orang dari unsur TNI dan satu orang lainnya sipil
atau pihak swasta. Kedua tersangka tersebut adalah Brigadir Jenderal
(Brigjen) TNI berinisial YAK menjabat Direktur Keuangan TWP AD sejak
Maret 2019. Kemudian tersangka NPP merupakan Direktur Utama PT
Griya Sari Harta. NPP ditetapkan sebagai tersangka pada Kamis (9/12),
kemudian dilakukan penahanan di Rutan Salemba Cabang Kejaksaan
Agung. Sedangkan tersangka YAK ditahan di Institusi Tahanan Militer
Pusat Polisi Militer TNI AD sejak 22 Juli 2021.

