Page 25 - MONITORING ISU 17-23 JANUARI 2022
P. 25

Isu 2




                                                                                        Perkembangan Kasus



                                                                                        Satelit Kemhan













             Kronologis 4










              (17/1) Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie menilai Presiden

              Jokowi sebagai pemimpin negara seharusnya tetap setia pada


              kepentingan nasional yang melatarbelakangi rencana proyek tersebut


              dan tidak bersikap lempar bola sembunyi tangan, sibuk mencari

              kambing hitam untuk dikembangkan. Connie tidak yakin bahwa


              permasalahan ini tidak diketahui stakeholder terkait saat itu. Connie


              juga menyesalkan pernyataan Menkopolhukam Mahfud MD yang malah

              menyalahkan petinggi Kemhan periode saat itu. Lebih lanjut, Connie


              menyoroti surat terkait proyek satelit Kemhan yang telah


              ditandatangani Menkeu Sri Mulyani. Dalam surat tersebut, pada salah

              satu poin dijelaskan bahwa proyek tersebut berjalan berdasarkan


              persetujuan Presiden Jokowi. Terakhir, Connie meminta pejabat negara

              terkait terlebih dahulu mempelajari masalah dari isu ini sebelum ramai


              menuduh ada dugaan korupsi. Hal lain yang membuat Connie bingung


              adalah mengapa tagihan satelit sekitar Rp 1 T diputuskan tidak

              dibayarkan dan malah mencoreng nama pemerintah. Connie kembali


              membandingkan proyek ini dengan proyek pemindahan Ibu Kota

              Negara Baru (IKN) yang anggarannya jauh lebih besar dan tetap


              dijalankan hingga hari ini.





              (17/1) Anggota Komisi I DPR Dave Laksono soroti potensi kebocoran


              data dari kasus satelit.









              (18/1) Mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu


              mengatakan Kementrian Pertahanan ketika itu memutuskan menyewa

              satelit karena ada unsur kedaruratan. Hal itu guna mengisi slot orbit 123


              derajat Bujur Timur pada 2015. Menurutnya, apabila Indonesia tidak

              segera menunjukkan komitmennya kepada International


              Telecommunication Union (ITU), slot tersebut bisa diberikan kepada


              pihak lain. Karena itu, kata dia, Presiden Joko Widodo waktu itu

              mengeluarkan diskresi atau perintah kepadanya untuk menyelamatkan


              slot orbit tersebut. Kalau itu tidak  dilakukan, orbit itu bisa diambil pihak

              lain dan membahayakan kedaulatan negara. Lebih lanjut, Ryamizard


              mengakui bahwa saat memanfaatkan slot orbit tersebut, Kemenhan


              belum mempunyai anggaran. Namun begitu, kata dia, Kemenhan harus

              tetap menyewa satelit tersebut demi menyelamatkan slot orbit


              sebagaimana perintah Jokowi.
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30