Page 29 - MONITORING ISU 17-23 JANUARI 2022
P. 29
Isu 5
Vaksin Kedaluarsa Masih
Ditemui, Tata Kelola
Pemerintah Dipertanyakan
Kronologis 1
(14/1) - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan jumlah
vaksin kadaluarsa sampai 13 Januari 2022 berjumlah 4.350 dosis. Vaksin
kedaluwarsa ini dilaporkan berasal dari Brebes 120 dosis, Jepara 10
dosis, Klaten 20 dosis, Magelang 350 dosis, Pemalang 2.270 dosis,
Purworejo 1.290, Tegal 40 dosis, dan Salatiga 250 dosis. Ganjar
berharap Pemerintah Daerah di Jawa Tengah selalu rajin menginput
data vaksinasi ke aplikasi smile. Dengan begitu, masa berlaku vaksin
bisa terpantau dan tidak lagi ditemukan kasus ribuan stok vaksin yang
kedaluwarsa.
(18/1) - Bulan Januari 2022 ini, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi
Sadikin menyebut kurang lebih akan ada 1 juta vaksin Covid-19 yang
mendekati expire date atau tanggal kadaluwarsanya. Agar tak terbuang
percuma, saat ini persediaan vaksin yang dekat expire datenya
diprioritaskan untuk digunakan terlebih dahulu. Contohnya untuk
program vaksinasi booster, yang sudah dimulai sejak 12 Januari lalu.
Dari catatan Kementerian Kesehatan RI, Budi mengungkapkan stok
vaksin Covid-19 yang hampir kadaluarsa tersebut paling banyak berada
di Provinsi Jawa. Mengingat memang di Provinsi inilah, stok persediaan
vaksin Covid-19 paling banyak jumlahnya dibandingkan daerah.
(18/1) - Komisi IX DPR RI mempertanyakan tata kelola hingga
ketersediaan vaksin Covid-19 yang diimpor sepanjang tahun lalu.
Pertanyaan itu juga menyasar pada regulasi hingga alokasi anggaran
untuk pengadaan vaksin booster yang sudah dimulai pada awal tahun
ini. Anggota Komisi IX Fraksi PKS DPR RI Kurniasih Mufidayati
mengatakan pertanyaan itu cukup beralasan ketika nilai impor vaksin
saat itu mencapai Rp44,08 triliun dengan pengadaan sebesar 465,07
juta dosis vaksin. Kurniasih menambahkan insentif fiskal untuk
pengadaan vaksin impor itu mencapai Rp8,33 triliun sepanjang 2021.
Artinya, dia mengatakan insentif fiskal itu mesti dapat dioptimalkan
penggunaannya untuk percepatan vaksinasi di tengah masyarakat.
(19/1) - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan,
sebanyak 1,1 juta dosis vaksin Covid-19 saat ini dalam kondisi
kadaluarsa atau habis masa pakainya. Vaksin kadaluarsa itu berasal dari
pemberian atau hibah dari negara lain. Ia menyebut Indonesia
mendapat banyak bantuan vaksin Covid karena tingkat penetrasi
pelaksanaan vaksinasi cukup tinggi. Adapun jenis-jenis vaksin yang
diberikan oleh negara lain yaitu AstraZeneca, Pfizer dan Moderna. Budi
menambahkan, vaksin donasi dari negara lain masih ada yang berlaku
hingga 3 bulan mendatang. Maka itu
pemerintah akan melakukan gerak cepat
untuk vaksinasi.

