Page 24 - MONITORING ISU 17-23 JANUARI 2022
P. 24
Isu 2
Perkembangan Kasus
Satelit Kemhan
Kronologis 3
(17/1) Berdasar hasil audit yang dilakukan oleh BPKP, Menkopolhukam
Mahfud MD menjelaskan bahwa barang yang diterima dari Navayo
sebagian besar diduga selundupan, karena tidak ditemukan dokumen
Pemberitahuan Impor Barang di Bea Cukai. Menurut Mahfud, barang
dari Navayo yang dilengkapi dengan dokumen hanya bernilai sekitar Rp
1,9 miliar, atau sekitar US$ 132 ribu. Karena itu, Mahfud mengatakan
pemerintah saat ini menempuh proses hukum dengan mengusut kasus
ini lewat Kejaksaan Agung. Pemerintah menempuh langkah hukum
setelah melalui pertimbangan mendalam dan komprehensif sampai
akhirnya dilakukan Audit Tujuan Tertentu (ATT), bukan hanya audit
reguler oleh BPKP. hasilnya ditemukan terjadi dugaan pelanggaran
ketentuan peraturan perundang-undangan yang merugikan keuangan
negara dan berpotensi akan terus merugikan keuangan
negara.Pemerintah telah dan akan tetap melakukan upaya-upaya
maksimal untuk menyelamatkan satelit orbit ini, untuk kepentingan
pertahanan negara.
(17/1) Kejaksaan Agung menyebut bahwa persetujuan pengadaan
proyek satelit di Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang diduga
terjadi tindak pidana korupsi tak diteken menteri menteri yang saat itu
menjabat. Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Pidana
Khusus Supardi mengatakan pengadaan tersebut dilakukan kuasa
pengguna anggaran (KPA) di bawah menteri. Ia menyebutkan bahwa
dalam pengadaan proyek yang berlangsung pada 2015 itu memang
terdapat MOU Menteri dengan sejumlah lembaga terkait. Namun
demikian, kontrak-kontrak di luar perjanjian itu diteken oleh pejabat
berwenang lain. Penyidik, kata Supardi, masih melakukan penelusuran
dan pendalaman terhadap pihak-pihak yang berkaitan dengan
perjanjian pengadaan tersebut. Menurutnya, semua pihak akan dimintai
pertanggungjawabannya jika memang bersalah. Kejagung telah menyita
tiga kontainer dokumen dan 30 barang bukti elektonik usai
menggeledah tiga lokasi.

