Page 27 - Buku SKI X MA
P. 27
berhala- berhala lain sesembahanmu”. Mendengar seruan tersebut Abu Lahab mencaci
maki seraya berkata, : ”Hari ini kamu (Muhammad) celaka. Apakah hanya untuk ini
kamu mengumpulkan kami semua ?”.
Selanjutnya Rasulullah Saw termenung sejenak memikirkan reaksi keras dari
kaumnya yang menentang dakwahnya. Kemudian, turun wahyu yang menerangkan
bahwa yang celaka bukanlah beliau, tetapi Abu Lahab sendiri. Allah Swt berfirman
dalam (QS. Al-Lahab [111] ayat : 1-5).
Setelah peristiwa di Bukit Shafa tersebut, para pemimpin Qurays bereaksi dengan
melakukan sebagai berikut :
a. Mendatangi Abu Thalib, paman yang mengasuh Rasulullah Saw. Mereka meminta
Abu Thalib untuk mencegah kegiatan dakwah yang dilakukan keponakannya,
tetapi tidak berhasil.
b. Kaum kafir Quraisy mengutus Walid bin Mughirah dengan membawa seorang
pemuda untuk ditukarkan dengan Muhammad Saw. mereka akan bangkit
memerangi Rasulullah Saw.
Ancaman keras ini nampaknya berpengaruh pada diri Abu Thalib. Lalu ia
memanggil ponakannya untuk berhenti dari dakwahnya. Namun, Rasulullah Saw
tetap tegar dan menolak permintaan pamannya dengan berkata, : “Demi Allah Swt,
biar pun matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku, aku tidak akan
menghentikan dakwah agama Allah Swt ini hingga agama ini menang atau aku
binasa karenanya”.
Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Rasulullah Saw meninggalkan Abu Thalib
seraya menangis. Abu Thalib memanggilnya kembali, seraya berkata, “Wahai
anak saudaraku ! Pergilah dan katakanlah apa yang kamu kehendaki (dakwah).
Demi Allah Swt, aku tidak akan menyerahkanmu kepada mereka selamanya”.
c. Mengutus Utbah bin Rabi‟ah, seorang ahli retorika untuk membujuk Rasulullah
Saw. Mereka menawarkan tahta dan harta, asalkan beliau bersedia menghentikan
dakwahnya. Tawaran itu pun ditolak keras oleh Rasulullah Saw.
d. Melakukan tindakan kekerasan secara fisik terhadap orang yang masuk Islam.
Budak yang masuk Islam disiksa dengan kejam seperti Bilal bin Rabah, Amir bin
Fuhairah at Tamimi, Ummu Ubais, an Nadhiyah serta anaknya, Al Mu‟ammiliyah,
dan Zinirah. Zinirah disiksa hingga matanya buta, sedang Ummu Amar bin Yair
binti Kubath, budak wanita Bani Makhzum disiksa sampai mati. Bahkan Usman
bin Affan pun pernah dikurung dan dipukuli dalam kamar gelap oleh saudaranya.
Tekanan-tekanan ini ternyata tidak membuat Islam dijauhi. Sebaliknya, umat
SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS X 13