Page 96 - Buku SKI XII MA
P. 96

2. KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur (w. 2009 M)

                                               Dr.  (H.C.)  K.  H.  Abdurrahman  Wahid  atau  yang  akrab
                                               disapa  Gus  Dur  (lahir  di  Jombang,  Jawa  Timur,  7

                                               September  1940.  Beliau  adalah  tokoh  Muslim  Indonesia
                                               yang menjadi Presiden Indonesia yang keempat dari tahun

                                               1999 hingga 2001. Ia menggantikan Presiden B.J Habibie

                                               setelah dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat hasil
                             https://jatman.or.id/
                         Gambar 4.8 KH Abdurrahman Wahid
                         Pemilu 1999. Penyelenggaraan pemerintahannya dibantu oleh Kabinet Persatuan
                         Nasional.  Masa  kepresidenan  Abdurrahman  Wahid  dimulai  pada  20  Oktober
                         1999 dan berakhir pada Sidang Istimewa MPR pada 23 Juli 2001.

                               Abdurrahman Wahid lahir pada hari ke-4 dan bulan ke-8 kalender Islam

                         tahun  1940  di  Denanyar  Jombang,  Jawa  Timur  dari  pasangan Wahid  Hasyim
                         dan  Solichah.  Terdapat  kepercayaan  bahwa  ia  lahir  tanggal  4  Agustus,  tetapi

                         kalender  yang  digunakan  untuk  menandai  hari  kelahirannya  adalah  kalender
                         Islam  yang  berarti  ia  lahir  pada  4  Sya'ban  1359  Hijriah,  sama  dengan  7

                         September 1940. Ia lahir dengan nama Abdurrahman Addakhil. Kata "Addakhil"
                         tidak  cukup  dikenal  dan  diganti  nama  "Wahid",  dan  kemudian  lebih  dikenal

                         dengan panggilan Gus Dur.

                               Gus  Dur  adalah  putra  pertama  dari  enam  bersaudara.  Ia  lahir  dalam
                         keluarga yang sangat terhormat dalam komunitas Muslim Jawa Timur. Kakek

                         dari  ayahnya  adalah  K.H.  Hasyim  Asyari,  pendiri  Nahdlatul  Ulama  (NU),
                         sementara kakek dari pihak ibu, K.H. Bisri Syamsuri, adalah pengajar pesantren

                         pertama yang mengajarkan kelas pada perempuan. Ayah Gus Dur, K.H. Wahid

                         Hasyim, terlibat dalam Gerakan Nasionalis dan menjadi Menteri Agama tahun
                         1949.  Ibunya,  Ny.  Hj.  Sholehah,  adalah  putri  pendiri  Pondok  Pesantren

                         Denanyar Jombang. Saudaranya adalah Salahuddin Wahid dan Lily Wahid. Ia
                         menikah dengan Sinta Nuriyah dan dikaruniai empat putri: Alisa, Yenny, Anita,

                         dan Inayah.

                               Gus  Dur  secara  terbuka  pernah  menyatakan  bahwa  ia  memiliki  darah
                         Tionghoa,  ia  adalah  keturunan  dari  Tan  Kim  Han  yang  menikah  dengan

                         Tan A Lok, saudara kandung Raden Patah (Tan Eng Hwa), pendiri Kesultanan
                         Demak. Tan A Lok dan Tan Eng Hwa ini merupakan anak dari Putri Campa,

                         puteri  Tiongkok  yang  merupakan  selir  Raden  Brawijaya  V.  Tan  Kim  Han
                         sendiri kemudian berdasarkan penelitian seorang peneliti Prancis, Louis-Charles






               84   SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS XII
   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101