Page 98 - Buku SKI XII MA
P. 98
Timor Timur. Gus Dur juga ingin mengadopsi pendekatan yang lebih lembut
terhadap Aceh dengan mengurangi jumlah personel militer di negeri Serambi
Mekkah tersebut. Pada 30 Desember 2000, Gus Dur mengunjungi Jayapura di
provinsi Irian Jaya. Selama kunjungannya, ia berhasil meyakinkan pemimpin-
pemimpin Papua untuk menciptakan perdamaian dan memberi izin pemberian
nama Papua sebagai pengganti Irian Jaya.
Pada Januari 2001, Gus Dur mengumumkan bahwa Tahun Baru Imlek
menjadi hari libur opsional. Tindakan ini diikuti dengan pencabutan larangan
penggunaan huruf Tionghoa. Abdurrahman Wahid melakukan kunjungan
terakhirnya ke luar negeri sebagai presiden pada Juni 2001 ketika ia
mengunjungi Australia.
Gus Dur menderita banyak penyakit, bahkan sejak ia mulai menjabat
sebagai presiden. Ia menderita gangguan penglihatan, Diabetes dan gangguan
ginjal juga dideritanya. Ia meninggal dunia pada hari Rabu, 30 Desember 2009,
di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, pada pukul 18.45 dan di
makamkan di pemakaman keluarga Pondok pessantren Tebuireng Jombang.
Berbagai penghargaan diterima Gus Dur diantaranya: Pada tahun 1993,
Gus Dur menerima Ramon Magsaysay Award, sebuah penghargaan yang cukup
prestisius untuk kategori Community Leadership, "Bapak Tionghoa" oleh
beberapa tokoh Tionghoa Semarang di Kelenteng Tay Kak Sie Gang Lombok.
Pada tanggal 10 Maret 2004. Ia mendapat penghargaan dari Simon Wiesenthal
Center, sebuah yayasan yang bergerak di bidang penegakan Hak Asasi Manusia.
Gus Dur memperoleh penghargaan dari Mebal Valor yang berkantor di Los
Angeles karena Gus Dur dinilai memiliki keberanian membela kaum minoritas,
salah satunya dalam membela umat beragama Konghucu di Indonesia dalam
memperoleh hak-haknya yang sempat terpasung selama era orde baru. Dan
masih banyak penghargaan lain di terima Gus Dur.
Pada saat ini para murid, pengagum, dan penerus pemikiran dan
perjuangan Gus Dur disebut Gusdurian, mereka mendalami pemikiran Gus Dur,
meneladani karakter dan prinsip nilainya, dan berupaya untuk meneruskan
perjuangan yang telah dirintis dan dikembangkan oleh Gus Dur sesuai dengan
konteks tantangan zaman. Pemikiran, karakter dan prinsip perjuangan Gus Dur
terangkum pada 9 (Sembilan) Nilai utama yaitu ketauhidan, kemanusiaan,
86 SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS XII