Page 18 - PENDIDIKAN SEKSUAL SERIES 2
P. 18
5. Ereksi
Salah satu perubahan yang umum terjadi pada masa pubertas anak
laki-laki adalah ereksi. Ereksi adalah kondisi ketika penis menjadi
keras, menegang, dan membesar. Hal ini terjadi karena darah
mengalir dan mengisi jaringan di dalam penis, terutama bagian atas
(corpora cavernosa) dan bagian bawah (corpus spongiosum). Ketika
darah masuk ke jaringan ini, penis menjadi membesar dan terasa
kaku. Ereksi bisa terjadi kapan saja—baik saat anak bangun tidur,
sedang duduk diam, merasa gugup, atau bahkan tanpa alasan yang
jelas. Sebagian besar penis akan mengarah ke atas saat ereksi, tetapi
arah ereksi bisa berbeda-beda pada setiap anak. Ada yang mengarah
lurus ke depan, ke samping, atau bahkan ke bawah. Semua itu adalah
hal yang normal.
Secara medis, ereksi adalah reaksi normal tubuh terhadap perubahan
hormon, terutama hormon testosteron yang mulai aktif selama masa
pubertas. Anak tidak perlu melakukan apa pun untuk menyebabkan
ereksi; tubuh melakukannya sendiri secara otomatis sebagai bagian
dari persiapan menuju kematangan seksual.
Ereksi
Ereksi bisa terjadi karena anak merasa terangsang secara seksual,
tetapi juga bisa muncul secara tiba-tiba tanpa sebab yang jelas.
Misalnya saat bangun tidur, saat merasa gugup, atau bahkan saat
sedang santai. Ini disebut ereksi spontan. Hal ini adalah bagian dari
proses pertumbuhan dan bukanlah tanda bahwa anak melakukan hal
buruk atau tidak senonoh.
Pada anak laki-laki dengan disabilitas intelektual, ereksi sering
menimbulkan rasa bingung, tidak nyaman, bahkan malu. Mereka
mungkin tidak memahami apa yang terjadi, mengira itu sesuatu yang
salah, atau justru merasa geli dan tertawa-tawa tanpa tahu bagaimana
harus bersikap.
Parent As Teacher - series 2 14

