Page 33 - BUKU REFERENSI - KUMAN PENYEBAB PENYAKIT MENGERIKAN
P. 33

Gambar 1.9: struktur tubuh jamur
                                              Sumber: https://pengajar.co.id/fungi/
                       Jenis  jamur  yang  berbeda  memiliki  diameter  hifa  yang  berbeda  pula  dan  ukuran
                    diameter itu dapat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan. Hifa adalah benang halus yang
                    merupakan  bagian  dari  dinding  tubuler  yang  mengelilingi  membran  plasma  dan
                    sitoplasma.  Jamur  sederhana  berupa  sel  tunggal  atau  benang-banang  hifa  saja.  Jamur
                    tingkat  tinggi  terdiri  dari  anyaman hifa  yang disebut  prosenkim atau pseudoparenkim.
                    Prosenkim  adalah  jalinan  hifa  yang  kendor  dan  pseudoparenkim  adalah  anyaman  hifa
                    yang lebih padat dan seragam.
                       Sering terdapat anyaman hifa yang padat dan berguna untuk mengatasi kondisi buruk
                    yaitu rhizomorf atau sklerotium. Ada pula yang disebut stroma yaitu jalinan hifa yang
                    padat  dan  berfungsi  sabagai  bantalan  tempat  tumbuhnya  bermacam-macam  bagian
                    lainnya.  Sebagian  besar  jamur  membentuk  dinding  selnya  dari  kitin,  yaitu  suatu
                    polisakarida  yang  mengandung  pigmen-pigmen  yang  kuat  namun  fleksibel  (Khosi’in,
                    2021).
             2.     Klasifikasi Fungi
                       Klasifikasi  fungi  adalah  pengelompokan  fungi  berdasarkan  kekerabatan  fungi
                    tersebut. Namun, klasifikasi fungi masih banyak berubah karena banyaknya perbedaan
                    pendapat  tentang  klasifikasi  tersebut.  Proses  klasifikasi  pada  abad  ke-19  hanya
                    didasarkan pada makromorfologi, terutama struktur bantalan (himenofor). Semua fungi
                    yang  menghasilkan  spora  pada  himenofor  yang  terbuka  dikelompokkan  dalam  kelas
                    Hymenomycetes, dan semua fungi lain dengan himenofor tertutup dikelompokkan dalam
                    kelas Gasteromycetes.
                       Penamaan jamur mengikuti permufakatan internasional. Tiap jamur diberi dwinama
                    yang  menyebutkan  genus  dan  speciesnya  (binomial).  Klasifikasi  dan  penamaan  jamur
                    masih jauh dari sempurna. Masih banyak hal-hal yang memerlukan penelitian lebih luas
                    dan  mendalam  sebelum  kita  dapat  menetapkan  suatu  taksonomi  yang  agak  stabil
                    (Wasilah et al., 2023).
                       Menurut Dwidjoseputro (1979), semua fungi dimasukkan dalam kerajaan Tumbuhan
                    (Ragnum Plantae). Kerajaan ini dibagi atas divisi-divisi, dan fungi masuk dalam Mycota
                    /  Mycophyta.  Selanjutnya  divisi  Mycota  dibagi  menjadi  dua  subdivisi  yaitu
                    Myxomycotina /  Mycomycophyta dan Eumycotina /  Eumyxomy-cophyyta. Sedangkan


                                                           28
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38